MUARA ENIM, HR – Aksi demo para Ibu rumah tangga yang menutup akses jalan menuju ke Stasiun Kereta Api Banjarsari masih terus digelar.
Sudah 2 hari mereka menduduki jalan menuju ke stasiun Kereta Api Banjarsari dengan memasang tenda. Sulastri selaku Kordinator demo menjelaskan aksi ini karena tuntutan mereka yang belum terpenuhi, yaitu Dana Kompensasi.
“Sebelum tuntutan kami dipenuhi, kami tetap akan bertahan bila perlu sampai tidur disini terang,” tandasnya.
Pantauan wartawan, pada Jumat (28/7) di lokasi, terlihat mereka masih berada dalam tenda sambil duduk menunggu hasil tuntutan mereka yang belum terpenuhi.
Warga Desa Arahan menuntut kompesasi yang diakibatkan dampak dari debu batubara yang mencemari lingkungan sekitar pemukiman warga.
Akibat demo tersebut, untuk sementara aktivitas angkutan batubara yang ngepok dari PT.BME. menuju stokpile Rapen terhenti. Demikian juga angkutan batubara menggunakan peti kemas menuju Stasiun Kereta Api Banjarsari aksesnya ditutup oleh ibu-ibu.
Sebaliknya angkutan batubara dari PT. GGB menuju Stasiun Kereta Api Banjarsari dihentikan.
Hingga kini ibu-ibu masih bertahan hingga tuntutan mereka dikabulkan.
Dirut PT. Rantau Utama Bhakti Sumatera Hanifah melalui Manurung selaku Supertendent Holling saat dihubungi telepon seluler, Jumat (27/7), terdengar nada dering berbunyi, namun tidak direspon.
Sementara pihak dari TNB, Sania dihubungi ponselnya belum bisa memberi pejelasan. “Hari ini saya lagi di Polres Lahat, coba tanya langsung ke BME,” sarannya. ja