Kasi Pemeliharaan Bina Marga Jakbar Pusing, Amrih ‘Kabur’

oleh -495 views
oleh
Pekerjaan pengaspalan yang dikerjakan oleh PT. HP, inzet : Amrih Priyo Widodo Kasie Pemeliharaan Bina Marga Jakbar. 
JAKARTA, HR – Minimnya penyerapan anggaran di Sudin Bina Marga Kota Adm Jakbar patut menjadi dipertanyakan kepada Kasudin Bina Marga dan Kasie Pemeliharaannya. Apa saja yang dilakukan kedua pejabat Jakbar itu saat melakukan penyerapan ?
Terkait hal itu, beberapa wartawan berusaha konfirmasi mengenai beberapa item anggaran pemeliharaan Sudin Bina Marga Kota Adm Jakbar, termasuk pengaspalan jalan yang dikerjakan PT HP di wilayah Cengkareng. 
Mewakili beberapa wartawan, HR konfirmasi via telepon dengan Kasi Pemeliharaan Sudin Bina Marga Jakbar, Amrih Priyo Widodo, Kamis (3/9) pagi, untuk audiensi. Amrih sepakat bahwa wawancara tersebut akan dilaksanakan saat lohor (Kamis siang).
Sayangnya, rencana wawancara tersebut dibatalkan sepihak oleh Amrih, tanpa ada alasannya. Entah apa merasuki Amrih Priyo Widodo sehingga melakukan hal itu tanpa menghormati rekan-rekan wartawan yang telah lama menunggunya.
Menurut petugas keamanan Sudin Bina Marga Jakbar, kedatangan rekan-rekan wartawan telah disampaikan kepada Amrih, dan diarahkan untuk menunggu. Lebih dua jam menunggu, Amrih tak juga datang.
“Saya sudah sampaikan, bang. Kata Pak Amrih, tunggu. Dia lagi keluar,” ujar petugas keamanan tersebut.
Lama tak datang, rekan-rekan wartawan akhirnya membubarkan diri, karena sudah dikejar jam deadline. Yang disesalkan rekan-rekan wartawan adalah mengapa Amrih tidak mengkonfirmasikan pembatalan rencana konfirmasi tersebut. Apakah Amrih yang ditugaskan oleh Gubernur DKI Jakarta juga mendapat tugas untuk tidak menghargai orang lain?
“Bagaimana dia mau dihargai apabila tidak bisa menghargai orang lain,” celetuk beberapa wartawan yang kecewa terhadap sikap Amrih.
Kamis sorenya, Amrih kepergok akan pulang kantor, dan beberapa wartawan melakukan wawancara door stop. Kepada wartawan, Amrih menjelaskan bahwa dirinya sedang sibuk memberikan laporan untuk pemeriksaan BPKP DKI.
Saat ditanya mengapa Amrih tidak menghargai rekan-rekan wartawan yang telah lama menunggu, dan tidak memberitahukan pembatalan rencana wawancara, Amrih tidak bisa menjelaskannya, dan hanya senyum simpul.
Namun ketika ditanya mengenai kinerja PT. HP yang telah habis kontrak namun belum 100 persen dikerjakan, Amrih menjelaskan bahwa proyek itu adalah hasil lelang dari anggaran pemeliharaan.
“Besoklah (Jumat, 4/9) Pak, saya jelaskan, datanya ada di kantor. Saya sudah pusing pak, cape,” ujarnya.
Parahnya lagi, sesuai janjinya untuk memberikan penjelasan, Jumat (4/9), Amrih tidak juga merespon upaya rekan-rekan wartawan untuk konfirmasi. Sikap ketertutupan Amrih terhadap rekan-rekan wartawan tentu menjadi pertanyaan besar, ada apa dengan Amrih Priyo Widodo selaku Kasie Pemeliharaan Sudin Bina Marga Jakbar, yang notabene bertanggungjawab terhadap ratusan miliar anggaran pemeliharaan APBD 2015.
Sampai berita ini diturunkan, Amrih belum juga menjelaskan di titik mana saja anggaran pemeliharaan itu dilaksanakan. Berdasarkan data HR per bulan Juli 2015, anggaran penanggulangan kerusakan jalan serta kelengkapannya dan jalan-jalan strategis di wil Kota Jakbar sebesar Rp54,9 M, baru tersebut sebesar Rp6,7 M.
Anggaran tersebut belum termasuk paket pemeliharaan berkala; paket refungsi jalan; paket perbaikan jalan lingkungan/orang/saluran; pembuatan papan jalan dan rambu pelaksanaan; penyediaan BBM dan pemeliharaan kendaraan operasional, dan investarisasi jalan inspeksi kali.
Perlu diwaspadai, anggaran pemeliharaan merupakan anggaran yang patut dicurigai dikorupsi oleh oknum-oknum pelaksananya. Bahkan, DKI Jakarta telah memberikan contoh terhadap oknum PNS yang bermain-main dengan anggaran pemeliharaan akan dijadikan tersangka dan terancam di penjara. ■ kornel

Tinggalkan Balasan