JAKARTA, HR – Ketika wartawan dari HR akan berkonfirmasi kepada Kepala Sekolah SMK N 19 Jakarta hari Jumat Tgl 28/8/15 piket sekolah mengatakan Sari Arum Mpd sebagai Kepsek tidak hadir. Lalu wartawan bergegas menuju ruang Tata Usaha dan kebetulan ada 2 orang staf Tata Usaha berada dalam kantor, orang itu pun mengatakan Kepsek SMK N 19 tidak ada di sekolah alias bolos.
Mulai dari jam 06.30 Kepsek sudah tidak ada, kata salah satu staf disitu. Pihak wartawan HR menanyakan Kaur TU Imrun Sapudin pun tidak ada di ruang kerjanya ada salah satu staf TU mengatakan Imrun Saipudin sedang makan.
Satu orang lagi menyatakan sholat/jumaatan, wartawan HR menyatakan kok jam 11.00 dimulai jumaatan, padahal setahu kita apa bila orang yang beragama Muslim jumaatan dimulai jam 11.30 tanpa kita duga ada mantan Kabid SMK, yang menjadi staf di SMK N 19 Jakarta di luar dari ruang kerjanya langsung marah marah kepada pihak wartawan HR dan mengusir untuk keluar dari TU, mantan Kabid tersebut Happy Agustin.
Pihak wartawan HR bergegas langsung ke kantor dinas pendidikan Pemprov DKI Jakarta untuk menemui Kabid SMK yang baru Endang Matahari sekretaris Kabid tersebut ada rapat di aula lantai 2 di kantor dinas pendidikan Pemprov DKI Jakarta. Tetapi wartawan HR penasaran langsung bertanya pada Kabid SMK tersebut.
Ia menyatakan Kepsek hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 sudah kembali dari Palembang, kenapa Arum Sarie Mpd tidak hadir pada hari Jumat di sekolah. Sebenarnya penting pihak Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta menindak tegas perilaku KepSek SMK N 19 Jakarta karena sudah melanggar kode etik guru maupun PNS yang ada di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Apabila tidak ada ketegasan dari Kepala Dinas Pemprov DKI Jakarta akan makin merosot mutunya, perilaku seperti inilah penting di berikan teguran atau peringatan kepada Kepsek SMK N 19 Jakarta.
Berarti Kepsek tersebut menganggap tugasnya tidak digaji oleh masyarakat melalui pajak lewat APBN. Karena pendidikan suatu Negara adalah ujung tombak untung menentukan maju mundurnya ekonomi dan SDM masyarakat yang ada di suatu Negara. ■ hoklen m
