Kakak Tak Terima Adiknya Dibina Sekolah

oleh -374 views
oleh
GOWA, HR – Kepala SMPN 3 Palangga, Djamaluddin Dg Nyongri, membantah pemberitaan yang mengatakan gurunya telah menganiaya siswa kelas VII atas nama Ir.
Djamaluddin Dg Nyongri
Kronologi itu berawal dari kelas VII, siswa sebanyak 9 orang yang terdiri 7 anak laki serta 2 perempuan pada saat proses belajar mengajar, siswa yang dimaksud keluar masuk dan pada ribut.
Saat itu guru yang mengajar perempuan, dan menyampaikan kepada ke-9 siswa ini agar fokus mengikuti pelajaran dan sudah berulang kali disampaikan untuk mengikuti proses pembelajaran. Tetapi siswa ini tidak mendengar, melainkan keluar masuk kelas bolak-balik. Peristiwa itu terjadi Selasa (19/9).
Guru yang mengajar pun kewalahan, bahkan nasehatnya berulang kali disampaikan untuk mengikuti pelajaran selalu diabaikan.
“Saat itu juga guru tersebut langsung menyampaikan ke Yudi, yang juga guru di SMPN 3 Palangga, agar siswa tersebut bisa mengikuti pelajaran,” ungkap Daeng Nyonri.
Dia juga menyampaikan sebanyak 7 siswa laki- laki dicubit, dan 2 orang perempuan tidak dicubit.
“Siswa ada 7 orang yang dicubit dan 1 orang langsung pulang untuk mengadu dan memanggil kakaknya datang ke sekolah,” ungkap Kasek.
Di hari itu juga, datanglah ke SMPN 3 Palangga empat orang yang mengendari dua motor sembari menggas- gas serta berteriak- teriak, sehingga mengundang banyak guru dan siswa yang keluar.
“Saya ini orang veteran dan punya preman banyak di Jalan Amblang,” tiru Kepala SMPN 3 Palangga kepada HR.
Dia juga geram dengan kakaknya Ir, sebab masuk di halaman sekolah dengan menggas- gas motornya. Perbuatannya sangat kurang ajar dan diluar kewajaran
Menurut penyampaian dari gurunya, saat dia tidak berada di sekolah, kakak siswa ini berdebat dengan gurunya.
Salah seorang guru menerangkan bahwa bila ada persoalan seperti itu tidak bisa dicampuri. Apalagi datang dengan brutal dengan gas- gas motor.
Selain itu, kakaknya atas nama Da ini juga mengakui bahwa adiknya Ir dikasih keluar dari SMPN 3 Palangga.
Da akhirnya melapor ke Polsek Palangga, meminta keadilan bahwa adiknya dicubit dan dikeluarkan tanpa pertimbangan.
“Padahal saya hanya menyampaikan, kalau adiknya tidak mau dibina, bawa saja pulang kembali. Karena tidak mau dibina di sekolah,” ucapnya saat ia pertemukan antara guru dan Da, kakak siswa Ir, di ruang kerjanya, Rabu (20/9/2017).
Sementara guru SMPN 3 Palangga, Yu, yang dikonfirmasi melalui ponsel, geram juga karena kakaknya Ir itu datang ke sekolah dengan menggas- gas motor serta membawa temannya 3 orang dan berteriak-teriak tidak sopan. Yu menyebutkan bahwa perbuatan kakaknya itu telah menginjak- injak harga diri Kepala Sekolah.
“Saya hanya membina siswa untuk mendisiplinkan saja, memang saya cubit tapi tidak untuk menyakiti,” ucap Yu. kartia


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan