Kaji Pembangunan Bendungan untuk Atasi Banjir Tahunan

oleh -989 views

MUARA TEWEH, HR – Setiap datangnya musim penghujan, wilayah Kab Barito Utara khususnya yang berada di daerah aliran Sungai mengalami kenaikan debit air yang akhirnya menimbulkan banjir. Hal ini menyebabkan sebagian besar Kelurahan/Desa tergenang banjir tahunan.

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Barito Utara mengkaji pembangunan Bendungan Sungai, hal ini dilakukan untuk mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun. “Sehingga dengan keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara, kami meminta pendanaan di bantu Pemerintah pusat,” jelas Bupati Barito Utara.

“Kiriman banjir datangnya dari tiga Sungai – anak Sungai Barito di Barito Utara, banjir ini turun temurun, kami sudah melakukan penelitian dan pengkajian Insya Allah Tahun 2019 ini selesai,” ungkap H Nadalsyah didampingi Wakil Bupati Barito Utara, Sugianto Panala Putra SH, Sekda Barito Utara, Ir H Jainal Abidin, Kadis Kominfosandi, M Topoik, dan Kadis BPBD Barito Utara Ghazali M, saat memberikan penjelasan, Kamis (14/02/2019), Muara Teweh, Kab Barito Utara, Kalimantan Tengah.

“Penelitian itu merencanakan Bendungan tiga Sungai yang mengalir ke Sungai Barito Kab Barito Utara, supaya kedepanya agar warga tidak terkena dampak dari banjir tahunan, di Barito Utara, tiga sungai anak sungai Barito, di dalam sungai ada beberapa desa yang hampir setiap tahunya tertkena dampak banjir,” lanjut Nadalsyah.

Kabupaten Barito Utara teletak di Daerah Aliran Sungai Barito yang mana untuk Provinsi Kalimantan Tengah, DAS Barito melintasi empat Kabupaten, yakni Barito Utara, Barito Selatan, Murung Raya dan Barito Timur, Kabupaten Barito Utara hampir terletak di tengah-tengah, yang setiap tahunya dapat bajir kiriman, dihulunya ada Kab Murung Raya.

Pada 11 Februari 2019, rinci H Nadalsyah, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat, esok harinya langsung melakukan peninjauan lokasi. “Disini beda dengan pulau Jawa, karena banjir sangat dinamis, tekadang hari ini banjir esoknya uda surut,” ujarnya.

Rencananya, Pemerintah Kabupaten Barito Utara akan menentukan status siaga bencana, tapi dilihat dari peraturan, masih belum 50% Desa-Desa mengalami banjir, sehingga belum bisa menetapkan siaga bencana, akan tetapi Pemerintah Kabupaten Barito Utara selalu siaga 1X24 jam mendengar laporan masyarakat, karena begitu hujan lebat langsung terkena dampak banjir.

Untuk upaya penangana warga yang terkena dampak banjir, Pemerintah membuka dapur umum serta membantu mengevakuasi warga. “Dapur umum ini bukan hanya di satu tempat, tapi menyebar di setiap lokasi yang terkena banjir disana dibuatkan dapur umum,” tutup Nadalsyah. mps

Tinggalkan Balasan