RIAU, HR – Di beberapa SD maupun SMP Negeri Pekanbaru masih terlihat beberapa sarana dan prasarana sekolah yang telah mengalami kerusakan. Bahkan ada beberapa item yang terkesan dipaksakan untuk dipergunakan
Item yang tidak layak itu berupa lantai keramik sekolah yang telah pecah, mebeleur siswa, maupun parkiran sepeda motor yang sudah tinggal rangka.
Menyikapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, H. Abdul Jamal tidak menepis, apa yang terdapat di lapangan. Menurutnya anggaran yang tidak memadai membuat pihak Disdik Pekanbaru tidak bisa menjangkau perbaikan dan pembangunan sekolah tersebut.
Abdul Jamal mengaku terus berupaya mencari jalan keluar untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah, termasuk melakukan pengajuan batuan ke tingkat Nasional.
“Kita sedang mengalami pengurangan anggaran, jadi kita terus berupaya mengajukan permohonan ketingkat Nasional” Katanya pada HR di ruang kerjanya sebelum menghadiri jadwal rapatnya.
Kadisdik Pekanbaru lebih lanjut memaparkan bahwa kurangnya anggaran bukan menjadi alasan untuk membiarkan sarana dan prasarana sekolah rusak. Sebab ada beberapa item perbaikan yang diperbolehkan penggunaannya dengan menggunakan dana BOS (bantuan operasional sekolah).
“Kalau mebeleur yang rusak ya diperbaikilah, ada dana BOS untuk memperbaiki itu”, sarannya.
Dinas pendidikan Pekanbaru telah menghimbau dan mengajak seluruh stekholder SD dan SMP Negeri di unitnya untuk memperhatikan kelayakan sarana dan prasarana sekolah. “Kepala Sekolah harus sensitif untuk memperhatikan dan merawat sarana dan prasarana sekolah yang dipercayakan untuk dipimpin, sebab hal tersebut berpengaruh pada mutu pendidikan yang akan dicapai”, tandas Abdul Jamal. titi
