BALI, HR – Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra secara terus terang menyampaikan bahwa banyak program-program dari Gubernur Bali saat ini yakni Made Mangku Pastika yang harus dipertahankan dan dilanjutkan.
Program yang dikemas dalam Bali Mandara ini dinilai sangat baik oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra- I Ketut Sudikerta. Rai Mantra baru menyebut dua program unggulan yang akan diatensi secara baik bila dirinya terpilih sebagai Gubernur Bali pada 27 Juni 2018 nanti.
“Simantri bisa diterima baik. Melanjutkan program kesehatan itu bagus. Yang diterima masyarakat ya kita harus lanjutkan. Kalau kurang ya kita tambahkan. Yang belum ya kita ciptakan,” ujarnya di Denpasar, Rabu (14/2/2018).
Rai Mantra juga memuji program sekolah Bali Mandara, khususnya SMA dan SMK Bali Mandara di Kecamatan Kubutambahan Buleleng.
“Kalau terobosan di bidang pendidikan (Sekolah Bali Mandara-red.) positif kenapa tidak. Intinya kan kemanfaatan publik. Kalau masyarakat sudah bisa memanfaatkan ya perlu ditingkatkan nanti seperti apa. Kalau ada yang memang perlu diperbaiki ya kita perbaiki,” ujarnya.
Lebih lanjut Mantra-Kerta menyebut segera akan sowan menemui Mangku Pastika yang dalam acara Deklarasi Kesepakatan Damai, Selasa (13/2/2018) lalu mengaku memposisikan diri sebagai orang tua dan netral. Pastika bahkan meminta Cagub terpilih nantinya untuk magang di Kantor Gubernur sebelum dilantik.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut positif pernyataan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Mantra-Kerta.
“Ya baguslah. Kalau bagus lanjutkan. Kan masing-masing ada masanya,” ujarnya.
Menurutnya, saat pertama kali menjabat, masalah yang banyak adalah rumah tidak layak huni.
“Kita bangun sedikit demi sedikit dengan program bedah rumah. Sekarang tinggal sedikit lagi,” ujarnya.
Khusus program Simantri sesungguhnya tiap unit adalah demonstration pilot alias pilot project atau percontohan. Diharapkan masyarakat sekitar meniru. Awalnya tiap desa satu-satu. Maksudnya yang lain melihat itu hal baik dan ditiru. Dan itu sekarang sudah ditiru.
Hingga saat ini ada ada 800 kelompok Simantri. “Sekarang yang swadaya sendiri mungkin lebih dari 300 kelompok,” ujarnya.
Tentang Sekolah Bali Mandara Pastika menyebut masih ada kekurangan karena belum banyak yang bisa tertampung.
Kemiskinan itu disebabkan karena kebodohan. Oleh karena itu dipotong di pendidikan. Supaya siklus itu putus. Lingkaran setan kemiskinan bisa berhenti. Untuk Sekolah Bali Mandara, Pastikan menyebut di tahun ajaran 2017-2018 sudah mampu menerima 278 orang siswa uang terdiri dari 128 SMA dan 150 SMK. Di tahun awal pendirian tahun 2011 siswa yang diterima sejumlah 75 orang. Khusus orang kaya Pastika menyebut belum ada rencana ke arah sana.
“Kita prioritas ke orang miskin karena menurut saya mereka yang perlu kita bantu,” ujarnya. ans