MAROS, HR – Arus lalu lintas di jalan Poros Maros- Pangkep terlihat masih lumpuh total pada pukul 15.04 Wita, Rabu (23/1/2019).
Sejumlah kendaraan menumpuk di tengah jalan dan di pelataran jalan, karena berhenti.
Tampak kendaraan menumpuk mulai batas Kota Makassar- Maros sampai depan kantor Bupati di jalan Jenderal Sudirman.
Para pengendara masih terjebak banjir yang belum juga surut sejak pukul 16.00 Wita, Selasa kemarin.
Ada juga sejumlah kendaraan terendam banjir karena terjebak. Sehingga pengendara tidak bisa melanjutkan perjalanannya.
Saat ini sejumlah kendaraan padati ruas jalan. Mereka belum bisa menembus banjir yang meluap di depan kantor Bupati yang mencapai pinggang orang dewasa.
Seorang pengendara asal Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo, Ifan mengaku sudah berada di jalan Poros Maros sejak sore kemarin. Namun belum bisa bergerak hingga sekarang.
Irfan bersama keluarganya, dengan terpaksa bermalam di mobilnya sembari menunggu dan berharap air cepat surut.
“Semalam kami sangat berharap air dapat surut sesegerah mungkin. Tapi malah air malah bertambah pasang. Ada mobil teman yang sudah terendam banjir di daerah Buttatoa,” terangnya saat ditemui di Maccopa.
Irfan dari Makassar untuk mengantar keluarganya yang memiliki keperluan. Namun saat masuk di perbatasan, arus lalu lintas sudah mulai macet.
Meski begitu masih ada keberuntungan, Irfan masih sempat berjalan tersendat-sendat sekira tujuh kilometer, sampai akhirnya macet total.
“Kami tidak bisa berbuat banyak, kecuali menunggu air surut. Adapun rumah keluarga di Maros, tapi tidak bisa kami tinggalkan kendaraan kami. Jangan sampai air sewaktu waktu surut, dan posisi mobil kami ada di tengah jalan,” katanya.
Saat kelaparan pun Irfan dan keluarganya mengaku hanya bisa memilih ke warung yang ada di pinggir jalan. Agar mereka tetap fokus dapat keluar dari kemacetan yang di akibatkan banjir ini.
Pasalnya, makanan persediannya sudah habis. Dia tidak menyangka, dengan adanya banjir membuatnya terjebak macet total di Maros.
“Untung saja ada warung makan yang dekat. Saya lihat warung itu buka sampai pagi. Jadi saya dan keluarga, ke sana untuk makan,” ujarnya.
Hal lainnya mengutarakan bahan bakar mobil Irfan juga sudah mulai menipis. Persediaan bensin di mobilnya banyak terpakai, karena mesin mobil tetap hidup sambil berjalan saat berjalan tersendat-sendat. hamzan