BAJENG, HR – Jagung industri hasil pertanian Kabuoaten Gowa, khususnya di Bajeng sudah mulai bersaing di kancah internasional. Terbukti dengan pengiriman perdana jagung industri untuk di eksport ke PT Tiara Mankasti Nusantara yang dikelola oleh Badan Usaha Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Pengiriman ini resmi dilepas oleh Wakil Gubernur Sulsel, Sudirman Sulaiman, didampingi Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, Rektor Unismuh, Abd Rahman Rahim, dan Ketua BPH Unismuh, Syaiful Saleh, di Desa Doja, Kecamatan Bajeng, Rabu (3/10).
Direktur PT Surya Pangan Indonesia,
ldham Halid mengatakan, saat ini pihaknya sudah memasarkan 10.000 ton jagung. Menurutnya sejak delapan bulan lalu pabrik beroperasi yang dikelola oleh badan usaha milik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
“Kapasitas mesin kami 100 ton perhari, itu berarti dalam 1 bulan 3.000 ton dan 1 tahun 36.000 ton. Dengan serapan ini kita mampu menghasilkan hingga Rp160 Miliar per tahunnya,” ungkapnya.
Tenpat dan waktu yang sama, Adnan Purichta Ichsan sangat mendukung langkah Unismuh Makassar yang telah memberdayakan masyarakat khususnya petani dengan mendirikan pabrik pengolahan jagung di Desa Doja, kecamatan Bajeng.
“Berdirinya pabrik ini bukan hanya menjadi kebahagiaan bagi Unismuh, tapi juga menjadi kebahagiaan Pemkab Gowa dan masyarakat, khususnya petani jagung di daerah ini,” katanya.
Menurut Adnan, dengan hadirnya pabrik pengelolaan jagung ini, akselerasi ekonomi di Kecamatan Bajeng dapat berjalan dengan baik, sehingga akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat di Gowa.
“Salah satu yang saya rekomendasikan kepada pihak Unismuh Makassar, yaitu bagaimana menggandeng Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes, yang komoditas unggulannya adalah jagung, yang nantinya akan dikerjasamakan, sehingga tidak lagi menjual ke Makassar tapi langsung di sini,” terangnya.
Untuk harga yang ditawarkan, lanjut orang nomor satu di Gowa, pabrik disini dan di Makassar sama saja yakni Rp14.500 per kilogram (Kg), bahkan memiliki nilai plus karena petani yang mendistribusikan produknya akan dibayar langsung dengan sistem cash.
“Olehnya itu, kita akan kerjasama dengan seluruh kepala desa yang memiliki varietas jagung. Petani yang akan diberdayakan pun bukan hanya kader atau warga Muhammadiyah saja, tetapi yang diprioritaskan adalah masyarakat kecamatan Bajeng dan Bajeng Barat,” ujar bupati termuda di KTI ini.
Wagub Sulsel juga menyimpan harapan yang sama bagi keberlangsungan pabrik jagung ini. “Bahkan kedepan saya berharap pabrik bisa dijadikan sebagai pabrik pakan ternak juga. Seperti pantauannya baru-baru ini di Swiss,” ujar Sudirman.
Sementara, Rektor Unismuh, Abdul Rahman Rahim menyampaikan, pendirian pabrik ini merupakan salah satu target Unismuh untuk menuju kemandirian. Selain itu, ini akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Pihaknya menginginkan petani menjual jagungnya ke pabrik ini, dan bisa disinergikan dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Jadi kedepan kita berharap kita Pemerintah Kabupaten Gowa untuk mendukung program kami dan bersinergi dalam pengembangan budidaya jagung,” sebutnya. kartia