MAJALENGKA, HR – Pilkada Majalengka akan dihelat, Rabu 27 November 2024. Dua kandidat yaitu, paslon nomor urut 1 Eman Suherman dan Dena M. Ramdhan, serta Paslon nomor urut 2, Karna Sobahi dan Koko Suyoko.
Menurut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Majalengka, Pai Supardi, tantangan pembangunan yang dihadapi Kabupaten Majalengka harus menjadi fokus utama bagi para kandidat Pilkada 2024.
Hal ini disampaikan oleh Pai Supardi saat menjadi narasumber dalam acara rilis hasil survei Poltracking Indonesia mengenai Pilkada Majalengka 2024.
Menurut aktivis 98 ini, hasil survei bukan hanya mencerminkan tingkat popularitas para kandidat, tetapi juga harapan dan keinginan masyarakat terhadap perubahan di Majalengka.
“Survei ini memberikan gambaran penting tentang apa yang masyarakat harapkan dari pemimpin mereka ke depan. Para kandidat harus bisa menjawab tantangan dan kebutuhan nyata yang dihadapi Majalengka, terutama terkait infrastruktur, ekonomi, dan kesejahteraan sosial,” tutur Pai.
Dalam kesempatan itu, wartawan senior ini juga mengungkapkan pentingnya peningkatan infrastruktur dan konektivitas di Majalengka.
Meskipun telah ada pengembangan Bandara Internasional Kertajati dan masuk Kawasan Rebana, Pai menyatakan akses jalan dan transportasi masih perlu diperbaiki.
“Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Pai juga mengengemukakan potensi besar Majalengka dalam sektor sumber daya alam dan pariwisata.
Menurutnya, pengelolaan yang bijak dan berkelanjutan harus menjadi perhatian utama bagi kandidat Pilkada. Majalengka punya potensi luar biasa di sektor pariwisata alam dan pertanian, namun tanpa pengelolaan yang baik, kekayaan ini bisa cepat habis.
“Kandidat harus punya program yang konkret untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan,” imbuhnya.
Pai juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi di Majalengka, terutama dengan adanya kawasan industri baru di sekitar Kertajati.
Dia menyebut, pembangunan kawasan industri harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.
“Para kandidat harus memperhatikan pelatihan dan pemberdayaan tenaga kerja agar masyarakat Majalengka bisa mengambil bagian dalam perkembangan ekonomi,” ucapnya.
Pai Supardi mengingatkan, Pilkada 2024 seharusnya menjadi ajang kontestasi program, bukan kampanye berbasis identitas atau polarisasi.
“Masyarakat Majalengka semakin cerdas dalam memilih. Mereka ingin melihat program yang nyata dan solutif, bukan sekadar janji atau kampanye hitam. Pilkada harus tetap damai dan menjadi ruang adu gagasan yang sehat,” ungkapnya.
Sebagai Ketua PWI, Pai Supardi juga menekankan peran media dalam menjaga netralitas dan objektivitas selama Pilkada berlangsung.
Putra Majalengka ini menyatakan media harus menjadi sumber informasi yang terpercaya dan berimbang.
“Tugas kita sebagai media adalah memberikan informasi yang benar dan mencegah penyebaran hoaks yang bisa merusak proses demokrasi,” pungkas Pai. •lintong