Inisiasi Menyusui Dini Langkah Penting yang Sering Dilewatkan Ibu

oleh -699 views
Inisiasi Menyusui Dini Langkah Penting yang Sering Dilewatkan Ibu.

BADUNG, HR – Dalam salah satu fokus Nawacita Presiden Joko Widodo disebutkan bahwa pemerintah memberikan perhatian khusus dalam upaya menekan angka anak yang mengalami stunting atau kondisi pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan seharusnya, hal ini dikarenakan masih banyaknya anak yang mengalami pertumbuhan tidak ideal di berbagai daerah dikarenakan angka kebutuhan gizinya belum terpenuhi secara cukup.

Menanggapi hal tersebut, United Nations Emergency Children’s Fund (UNICEF) Cabang Indonesia mengadakan seminar yang bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya Air Susu Ibu (ASI) dalam mencegah terjadinya stunting.

Dr. Wiyarni Pambudi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan penekanan tersebut dalam Workshop “Menyusui dan Tantanganya: Tulus atau Bulus”, pada senin 26/08/2019.

“Pemberian gizi pada anak bukan semata melalui makanan yang dikonsumsi, melainkan lebih jauh lagi pada fase pemberian ASI baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya”, terang Wiryani.

Ia juga turut menjabarkan kesenjangan dari data terkait dengan kegiatan ibu di Indonesia dalam menanggapi kehamilan dan kelahiran, menurut data tersebut  96,1% ibu telah melaksanakan kontrol kehamilan secara rutin 79,3% ibu mengikuti kelas kesehatan, namun hanya 15,9% ibu yang melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini atau IMD.

Menurut Wiryani, IMD justru merupakan tonggak pertama dari pemberian gizi pada anak. Dalam kegiatan IMD, anak yang baru lahir diletakkan di dada ibu untuk mencari puting ibu dengan usahanya sendiri, hal ini membangun kepercayaan diri anak dan insting bertahan hidupnya setelah sebelumnya berada di dalam rahim yang nyaman. Wiryani menekankan, waktu IMD sekurang-kurangnya adalah 60 menit.

“Kebanyakan ibu merasa tidak tega saat melakukan IMD, karena harus kulit bertemu kulit, mereka takut bayi kedinginan, padahal IMD merupakan kunci pertama dari kelancaran ASI dan kemampuan bayi dalam bertahan hidup”, jelas Wiryani.

Selain IMD, terdapat pula kunci lain dalam pemberian makan untuk bayi dan anak seperti pemberian ASI eksklusif 6 bulan langsung dari puting ibu, memperhatikan makanan pendamping ASI yang tepat, serta menyusui sampai anak berusia 2 tahun.

Untuk dapat mencapai itu semua, turut ditekankan dalam workshop bahwa para ibu membutuhkan dukungan dari suami mereka. Hal ini disampaikan dengan sangat jujur oleh Co-Founder Ayah ASI Indonesia, Agus Rahmat Hidayat. Ia menekankan bahwa para ayah pada dasarnya ingin membantu ibu untuk mendapatkan kenyamanan dalam pemberian ASI, hal ini sangat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang keluar.

“Komunitas kami sangat mendukung para ayah untuk dapat membantu istri mereka dalam mengurus anak, utamanya dalam masa-masa sulit seperti jelang melahirkan dan saat menyusui. Kami sadar bahwa peran ayah cukup penting di sini, termasuk untuk mengingatkan istri saat mereka melaksanakan IMD pasca-melahirkan”, tutup Rahmat. gina

Tinggalkan Balasan