Ini Visi Dari 2 Pasangan Calon Untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali di Pilkada 2024

oleh -12 Dilihat
oleh

DENPASAR, HR – Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, menerima dua pendaftaran pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Bali, Kamis (29/8). Pendaftaran dua paslon tersebut dilakukan iring-iringan dari masing-masing kantor DPD paslon. Keduanya juga langsung diterima oleh Ketua KPU Bali, I Dewa Gede Agung Lidartawan beserta Ketua Bawaslu Bali, I Putu Agus Tirta Suguna beserta jajaran. Berikut adalah daftar paslon yang mendaftar ke KPU Prov. Bali:

  1. Pasangan Calon Koster – Giri dari PDIP

Paslon pertama yang datang ke Kantor KPU adalah I Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta yang diusung oleh PDIP. Didukung oleh parpol nonparlemen yakni Partai Perindo, Hanura, PKB, PBB, PPP, Partai Ummat, Gelora, dan Partai Buruh.

Dalam konferensi persnya, Koster menyampaikan dalam pembangunan Bali kedepan pihaknya ingin mengimplementasikan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali serta pembangunan semesta berencana Bali menuju Bali era baru.

Diketahui Nangun Sat Kerthi Loka Bali berarti menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Hal itu untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia.

“Dalam periode pertama sejumlah pembangunan dalam melaksanakan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali telah dicapai sejumlah kemajuan baik berkaitan dengan alam, manusia, dan budaya Bali yang secara keseluruhan pencapaiannya dituangkan dalam 44 tonggak peradaban sebagai penanda Bali era baru,” ungkap Koster.

Koster yang merupakan petahana pada pemilihan gubernur ini menyampaikan bahwa akan terus melanjutkan sejumlah program yang belum terselesaikan saat memimpin Bali pada 2019- 2024. Program-programnya akan dikerjakan hingga tuntas apabila dirinya kembali terpilih menjadi Gubernur Bali, beserta pasangan barunya Giri Prasta.

“Kemudian juga pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana strategis, menata kepariwisataan Bali secara fundamental dan komperehensif, membangun pusat-pusat pertumbuhan perekonomian Bali untuk menyeimbangkan pembangunan,” lanjutnya.

Dirinya juga menambahkan untuk menyeimbangkan pembangunan di Bali, akan dibangun pusat pertumbuhan di Bali utara, timur, selatan, barat, dan tengah. Harapannya masyarakat Bali bisa lebih menikmati hasil pembangunan yang berkeadilan secara niskala (maya) dan sekala (kasat mata).

Koster juga menyebut bahwa pihaknya ingin memenuhi harapan generasi penerus dari Gen Z dan milenial untuk mendapatkan ruang yang cukup agar mereka dapat mengembangkan kualitas kehidupannya.

“Tidak hanya membangun untuk kepentingan hari ini, untuk kepentingan 5 tahun 10 tahun, bahkan kami akan menjalankan agenda haluan pembangunan Bali 100 tahun sesuai dengan peraturan daerah Provinsi Bali nomor 4 tahun 2023,” ucap Koster.

Koster berencana akan membangun infrastruktur tambahan di sektor transportasi agar mobilitas masyarakat maupun wisatawan dapat dijangkau dengan mudah. Selain itu, pihaknya juga mendukung green election dengan mengurangi penggunaan baliho. Menginstruksikan pendukungnya untuk membersihkan baliho-baliho pihaknya yang telah terpasang. Hal itu sesuai dengan visinya yang ingin menjaga keindahan alam Bali.

  1. Pasangan Calon Mulia – PAS dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus

Paslon kedua yang datang ke Kantor KPU adalah Made Muliawan Arya (De Gadjah) dan Putu Agus Suradnyana (PAS) yang diusung oleh KIM Plus. Didukung oleh Partai Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, PSI, dan PKS.

Dalam konferensi persnya De Gadjah menyampaikan bahwa pihaknya akan mengikuti himbauan KPU yang melaksanakan program green election. Hal itu dikarenakan untuk menjaga alam dan lingkungan Bali yang sejalan dengan salah satu visi misinya.

“Kemacetan, sampah, dan pengelolaan urban bagaimana urban itu menjadi aset bukan menjadi beban. Bapak Prabowo Subianto, memberikan kami pesan yang pertama hal yang simpel, jaga adat istiadat dan budaya Bali,” ucapnya.

Selanjutnya, De Gadjah juga menerima arahan dari Prabowo untuk melestarikan alam Bali dan menjaga kerukunan umat beragama di Bali. Hal itu dilakukan untuk kebaikan Bali dan masyarakatnya. Selain itu, pihaknya juga ingin mewujudkan pembangunan Bandara Bali utara untuk mengurangi ketimpangan antara Bali selatan dan utara.

“Mewujudkan Bandara Bali utara. Dulu dipakai jargon politik, tapi sekarang De Gadjah dan PAS datang untuk merealisasikannya. Semua perlu proses, kan ada akses kesana sekarang kan sudah mulai MRT yang akan dibangun,” ungkapnya.

Lebih lanjut De Gadjah mengatakan bahwa pembangunan MRT yang rencananya dilakukan pada September mendatang, akan perlahan membuka akses transportasi. Dimulai dari tahap 1 yang mengintegrasikan dari Bandara Ngurah Rai ke Canggu, tahap 2 ke Nusa Dua, tahap 3 ke Sanur, dan tahap 4 ke Ubud.

“Dari situ kan dimana letak bandaranya tinggal tambahkan aja lagi, itu secara kasarnya, secara teknisnya kita akan berdiskusi dengan SDM Bali yang mempunyai wawasan atau ahli di bidangnya untuk mewujudkan hal tersebut,” tambahnya.

Agus Suradnyana yang turut hadir mendampingi De Gadjah mengatakan bahwa ketimpangan perekonomian antara Bali utara dan selatan adalah persoalan aksesbilitas. Dimana di wilayah tengah Bali terdapat gunung yang menyulitkan akses masyarakat dari utara.

“Tetapi seandainya ada bandara, itu penting juga karena kapasitas Bandara Ngurah Rai sudah cukup crowded ya, ini sangat penting secara menyeluruh bukan hanya Buleleng, Karangasem dan sekitarnya, tapi ini penting untuk kemajuan dan pemerataan kesejahteraan di seluruh Bali,” tutup Suradnyana.dyra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.