Indonesia Harus Cepat Siapkan KNA Sebagai Kompetitor Kanal Kra

oleh -2.3K views
oleh

NATUNA, HR – Ekonomi kemaritiman Alur laut Kepulauan Indonesia (ALKI) di perairan Natuna dan sekitarnya sudah sejak lama dibayang-bayangi oleh kekuatan ekonomi Singapura.
Kemudian belakangan ini satu potensi ancaman baru muncul lagi dari Thailand.

Rencana joint venture antara Thailand dan China untuk membuka Terusan Kra (Kanal Kra) di Tanah Genting Kra sebagai penghubung Teluk Thailand dan Laut Andaman juga menjadi ancaman yang tidak bisa disepelekan karena akan mengancam kejayaan selat malaka.

Bila negara berkehendak, Kepulauan Natuna dan Anambas (KNA) bisa tampil sebagai penyeimbang bagi potensi ancaman ekonomi kemaritiman yang berasal dari Singapura dan Kanal Kra, Thailand. Demikian ditegaskan Bupati Natuna, Hamid Rizal saat menerima awak media di ruang kerjannya, Senin (12/3).

“Potensi dan ancaman yang ada di Natuna hampir sebanding. Kekayaannya besar, tingkat ancamannya pun juga besar. Kita sebut saja Singapura dengan kejumawaannya di Selat Malaka. Belum lagi Kanal Kra dari Thailand, semua ini akan membuat negara kurang dapat pendapatan dari jalur perairan Natuna,” jelas Bupati Hamid.

Beda halnya bila Natuna diperkuat di berbagai sisi terutama sekali di sisi pertahanan dan pemerintahan dua ancaman di atas diyakini akan bisa ditekan dengan sendirinya,” sambungnya.

Menurut Hamid, kebijakan Pemerintah RI memperkuat kekuatan militer di Natuna sudah tepat. Akan tetapi ia menilai kebijakan itu belum cukup bila tidak diimbangi dengan kekuatan pemerintahan secara administratif.

“Kekuatan militer semestinya diimbangi juga dengan kekuatan pemerintah. Harusnya Natuna secepat mungkin ditingkatkan jadi provinsi sehingga gerak cepat pembangunan bisa berjalan maksimal,” ungkapnya.

Lebih jauh Hamid Rizal menjelaskan, wilayah Natuna terlalu berat bila dikelola oleh pemerintah setingkat kabupaten saja, karena selain luas dan kaya sumberdaya alam, potensi ancamannya juga cukup besar.

“Menyadari hal ini, maka kita perjuangkan Natuna ini bisa dijadikan provinsi. Kita sudah usulkan namanya Provinsi Kepulauan Natuna Anambas, biar bukan Singapura saja yang merajalela di kawasan Selat Malaka dan sekitarnya, termasuk perairan Natuna,” sebut Hamid.

Perlu diketahui, jika Terusan Kra sukses, maka dunia tidak akan lagi membutuhkan Indonesia. Sehingga, multiplier effect dari proyek ini adalah berkurangnya kapal kargo yang singgah di Indonesia, lambat laun akan menurunkan pendapatan Indonesia, sehingga mematikan industri kargo di Indonesia. fian

Tinggalkan Balasan