CIAMIS, HR – Wisata pegunungan hutan pinus yang berlokasi di Desa Darmaca’ang Kecamatan Cikoneng merupakan salah satu tempat wisata pegunungan. Ribuan hektare pohon pinus telah memberikan nuansa alam yang sejuk, ditambah lagi pemandangan yang indah bisa dirasakan di sekeliling tempat wisata pegunungan ini.
Tempat wisata ini dulu sempat ditutup untuk beberapa waktu, namun berkat kekompakan masyarakat yang peduli terhadap keindahan wisata pegunungan, kini dibuka kembali untuk umum.
Dengan dibukanya kembali wisata pegunungan hutan pinus, Kepala Dinas Pariwisata Toto Marwoto mengapresiasi terhadap masyarakat dan para tokoh di Kecamatan Cikoneng, yang telah menunjukan rasa kecintaannya terhadap kelestarian lingkungan wisata pegunungan.
Menurutnya, bahwa daerah itu adalah destinasi yang dikembangkan oleh pihak Perum Perhutani, itu pun atas dasar keinginan bersama dari semua elemen masyatakat.
Wisata pinus juga memiliki sebuah komposisi bagaimana hutan tersebut bisa dimaslahatkan secara utuh, dalam artian bisa dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat, serta bisa memberikan peningkatan ekonomi, dan secara edukasi memberikan refresh bagi masyarakat yang membutuhkan suasana alam.
Dengan dibukanya wisata alam pegunungan ini merupakan salah satu bagian dari aset pariwisata Ciamis yang menggeliat, dalam artian bisa dijadikan sebuah rujukan salah satu tujuan tempat wisata.
Selain itu, kata Toto, kalau berbicara pariwisata ada empat pilar yang harus dibangun, antara lain destinasi. Destinasi ini, ungkap Toto, harus di lihat dari alamnya. Kabupaten Ciamis memiliki Gunung Sawal sebagai wilayah konservasi alam yang perlu dilestarikan. Kemudian, ungkapnya lagi, Ciamis juga punya Sungai Perbaya di Citanduy untuk wisata arung jeram.
“Itu bisa dikembangkan. Kita punya pesawahan dan perkebunan yang begitu luas dan banyak pilihan alam yang ada di Ciamis. Kita tidak punya lautan, tapi kita punya Situ Lengkong, Situ Wangi dan situ lainnya. Bahkan kita memiliki Sungai Citanduy, Sungai Cimuntur dan Sungai Cijolang, semua itu merupakan aset Ciamis yang sangat luar biasa dan sebuah anugerah yang tak terhingga dari Sang Pencipta,” ujar Toto.
Selain itu, kata Toto, untuk aset budaya Ciamis memiliki 36 upacara adat, tata naskah kuno dan peninggalan sejarah peradaban Kerajaan Galuh.
“Kemudian untuk destinasi buatan, kita bisa lihat prospek Leuwi Keris, kendati kita kebagian belakangnya tetapi kalau punya keseriusan untuk membangun sebuah destinasi, kami pikir jangankan bentuk yang sudah jadi, yang belum jadi atau sama sekali tidak berpotensi, kita bisa kembangkan jadi berpotensi. Itu pun kalau kita mau mengemas dan membrendingnya. Kami berkeyakinan Ciamis akan lebih baik dan berkembang di bidang pariwisata,” tandasnya. koes