GOWA, HR – Rangkaian Hari Santri Nasional Tahun 2019 berlangsung di Kabupaten Gowa. Setelah carnaval santri dilaksanakan pagi kegiatan berlanjut dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Santri tingkat Kabupaten Gowa.
Pertandingan dibuka oleh Wakil Bupati Gowa H. Abd Rauf Malaganni, di Masjid Agung Syekh Yusuf Gowa, Sabtu (19/10) turut dihadiri beberapa pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Gowa.
Kepala Seksi Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Gowa, H Jamaris dalam laporannya mengatakan bahwa musabaqah santri yang dilaksanakan hari ini adalah MTQ santri yang pertama diadakan.
“Musabaqah ini yang pertama kali dilaksanakan. Kita berharap melalui kegiatan ini kita bisa menjaring bibit-bibit para Qori-Qoriah, Hafidz-Hafidzah di seluruh pondok pesantren, diseluruh TPQ/TPA yang ada di Kabupaten Gowa,” ungkapnya.
Musabaqah sendiri diikuti oleh 9 Lembaga, 9 Pondok Pesantren dan 24 lembaga diluar pondok pesantren.
Gowa sendiri memiliki santri dengan jumlah yang cukup banyak. Tercatat setiap tahun digelar wisuda yang jumlahnya ribuan santri.
Semenjak tahun 2018 selain 45 pondok pesantren, Kemenag Gowa telah memberikan izin operasional untuk 1.388 TPA, dan 867 TPQ. Ini membuktikan bahwa potensi santri di Kabupaten Gowa sangat besar.
“Dengan digelarnya kegiatan ini para santri telah diberi kesempatan untuk menampilkan hasil-hasil pembinaan yang dilakukan oleh pembina pondok pesantren dan pembina pengelola TPQ dan TPA,” tambah Jamaris.
Wabup Gowa dalam sambutannya membuka MTQ mengatakan santri berkontribusi dalam negara.
“Pondok-pondok pesantren berperan menyiapkan para santri yang mampu mengemban nilai-nilai perjuangan, merajuk persaudaraan tentunya memiliki kontribusi nyata,” kata H Abd Rauf.
“Berbagai dinamika dalam kehidupan berbangsa, menjadi tanggung jawab kita semua terlebih dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar negara kita yakni Pancasila dan UUD 1945 dalam interaksi hubungan antar sesama umat beragama yang berbeda suku, budaya, bahasa serta keyakinan dapat kita wujudkan bersama,” tambah Wabup Gowa.
Hari santri yang ditetapkan oleh Presiden RI merupakan pengakuan negara atas eksistensi keberadaan para santri sebagai suatu komunitas yang sangat diperhitungkan.
“Menjadi tugas kita bersama dalam menjadikan generasi bangsa ini untuk bisa memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan negara yang didasari dengan pengetahuan akan pemahaman ajaran yang dianut. Sehingga generasi emas para santri kita harapkan dapat terwujud,” harap Kr Kio sapaan Akrab Wabup Gowa. kartia