Hari Lahir Pancasila Momentum untuk Mempersatukan Bangsa

DR (c) Idi Jangcik S.Kom. M.Kom

PAGARALAM, HR – Seremonial 1 Juni seakan tidak lagi berdampak bagi bangsa ini. 1 Juni hanya meninggalkan “tanggal merah”, hanya menjadi hari untuk pelepasan penat dari rutinitas belaka. Berbanding terbalik dengan kondisi bangsa yang mulai tercabik-cabik dan terkoyak dengan perbedaan. Ungkapan Pancasila Sakti “tidak lagi sakti” mungkin benar adanya.
Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Berkarya Kota Pagaralam, DR (c) Idi Jangcik S.Kom, M.Kom kepada teman-teman wartawan, belum lama ini.

“Dia (1 juni) terengus dalam pertarungan ideologi fundamentalisme pasar, dan fundamentalisme agama, yang tengah bereksperimen secara agresif ditengah-tengah masyarakat kita saat ini.
Di era orde baru, pemahaman nilai-nilai Pancasila tersebut dilakukan lewat metode pendidikan, dan kursus-kursus tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4),” katanya.

Menurut Idi cara tersebut dari segi metode sebenarnya sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam alam pikir batin bangsa.

Sehingga bangsa Indonesia mengembalikan hakikat Pancasila sebagai Ideologi yang hidup ditengah masyarakat (living ideologi) yang dimulai dari meyakini, kemudian memahami serta mau mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Semoga saja, lembaga Presiden BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) yang dihebohkan dengan gaji ratusan juta, mengembalikan hakikat Pancasila Sesakit pada tempo dulu,” pungkas Idi Jangcik. jauhari gunawan

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *