SUKABUMI, HR – Setiap tahun pada tanggal 3 Mei Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia atau World Press Freedom Day (WPFD). Dalam hal ini, insan pers selalu merayakan WPFD. Namun, di tengah pandemi Covid-19 dan penetapan aturan pembatasan pergerakan, kerja jurnalis menjadi lebih terbatas. Terbatasnya kerja pers sesungguhnya bukan hanya terjadi karena aturan-aturan penangan Covid-19. Pers telah banyak dibatasi bahkan jauh sebelum pemberlakuan pembatasan pergerakan karena virus corona.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi mengatakan, Hari Kebebasan Pers Internasional pada tanggal 3 Mei, juga menjadi momentum untuk menggerakan pemerintah untuk menghormati komitmennya terhadap kemerdekaan pers. “Pers adalah salah satu alat atau media sebagai corong untuk menginformasikan segala hal dalam kehidupan sehari-hari. Baik pemerintahan, keagamaan, sosial maupun ekonomi,” ujar Badri, juga selaku Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Sukabumi, Minggu (03/05/2020).
Ia juga berharap, pada 3 Mei ini komunitas pers di seluruh dunia akan mempromosikan prinsip-prinsip dasar kebebasan pers, dan untuk memberikan penghormatan kepada para wartawan yang gugur dalam tugas. “Pers harus menjadi mitra sejajar dengan semua elemen, karena pers menjadi garda terdepan dalam hal komunikasi dan berinteraksi. Maka dari itu sangat lah penting peran pers dalam segala hal,” tegasnya.
Legislator Partai Demokrat yang akrab dengan awak media itu pun berpesan, agar para wartawan dalam menjalankan tugasnya selalu menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19. “Kepada rekan-rekan wartawan tetap terus semangat. Tabah dalam menghadapi tantangan dalam menjalankan tugas di lapangan. Jaga kesehatan karena virus corona masih mengancam kita,” pungkasnya. ida
