PANGKALPINANG, HR – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Hidayat Arsani, berkesempatan menerima audiensi jajaran perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Babel, di Ruang Kerja Gubernur Kep. Babel, pada Senin (28/4/2025).
Rombongan diketuai Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Babel Edih Mulyadi. Banyak hal disampaikan tentang kondisi fiskal di Babel yang turut menjadi perhatian serius Gubernur Hidayat Arsani.
Kepada DJPb Gubernur Hidayat Arsani juga menyampaikan jika persoalan perekonomian ini merupakan pekerjaan rumahnya sebagai Gubernur yang harus segera ia selesaikan secepat mungkin.
“Saya seperti mendapat rapor merah, dan memang seperti itu. Harus laporan sebenar-sebenarnya, jangan yang bagus-bagus terus. Jadi, masih banyak yang harus diperbaiki, terutama sumber daya manusia (di birokrasi),” jelasnya.
Dirinya tetap optimis akan ada perbaikan ekonomi kedepannya lewat kerja sama yang baik, dan saling mengingatkan. Ia pun dalam waktu dekat akan menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan Wali Kota dan Bupati se-Babel guna menyatukan visi-misi pembangunan.
“Kita akan menyatukan visi-misi ini, mau ke mana provinsi ini akan kita bawa. Yang dulu sudah berlalu, sekarang kita berlanjut bertahap menuju masa depan Babel yang cerah, dan sejahtera,” ungkapnya.
Sebelumnya, diterangkan Kepala DJPb Babel Edih Mulyadi, audiensi ini selain memperkenalkan personel Kemenkeu di Babel, pihaknya memberikan gambaran fiskal di Babel, baik dari sisi penerimaannya, inflasi, pertumbuhan ekonomi, hingga pendapatan daerah.
“Tadi kami sampaikan dalam indikator ekonomi akhir-akhir ini. Ada pun inflasi yang tidak begitu besar dibanding di daerah lain. Ada pula aspek pertumbuhan ekonomi yang tidak mencapai 1 persen. Kemudian PAD yang masih rendah di triwulan satu 2025 ini terjadi penurunan sekitar 30 persen,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya mempercayai Gubernur dan Wakil Gubernur definitif yang baru-baru ini dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto akan memberikan perubahan yang lebih baik kedepannya.
“Kami optimis, ada harapan baru di sini. Mengingat ada upaya dan tekad untuk menggali potensi yang selama ini tidak maksimal diperoleh,” pungkasnya. agus priadi