JAKARTA, HR – Satu lagi kelompok trio vokal yang dominan mendendangkan lagu-lagu tradisional khas Batak terbentuk. Mereka yang menamakan diri Gelora (Raja Sonang) Sisters, adalah Mediransi Sinaga, Susanna Ruth Pakpahan, dan Lussy Almayra Gultom.
Ketiganya memang sudah lama malang-melintang di dunia musik tradisional daerahnya, terutama sang leader yaitu Mediransi Sinaga yang karib disapa Medi.
Pengalaman Medi berkarir di dunia olah-vokal dimulai dari kafe ke kafe di seluruh Nusantara sampai kemudian membawanya terbang ke negeri jiran Malaysia dan Singapura.
Ketika itu Medi masih bergabung di Sinaga (Nauli) Sisters selama tujuh tahun.
“Tampil di Malaysia dan Singapura, waktu itu pada kesempatan holiday,” ujarnya.
Di negeri tetangga itu, tambah dia, respon para pelancong yang menikmati lagu-lagu khas Tapanuli boleh diacungi jempol. Dinamisnya musik khas Batak membuat penikmatnya merasa rerhibur dan mereka pun tergerak untuk berdendang-ria (manortor).
Terbentuk sejak Mei 2018, Gelora Sisters saat ini sedang menggarap album barunya, berisi lagu-lagu khas Batak, antara lain hasil karya Gun Labero Simarmata, Tilhang Gultom, dan Susanna Ruth Pakpahan yang diandalkan sebagai “juru masak” dalam grup trio vokal ini.
Susanna Ruth Pakpahan sendiri selama ini diakui sebagai “Ratu Andung”, yang boleh jadi termasuk ‘primadona’ dalam melantunkan lagu-lagu tradisional Batak dengan cengkok dan langgam (irama) nya yang dinamis.
“Harapan kami, album lagu Gelora (Raja Sonang) Sisters dapat diterima oleh para penggemarnya di seluruh Tanah Air, juga digemari di manca-negara,” katanya.
Di sisi lain para personil trio vokal ini berobsesi agar grupnya mampu bertahan lama. Untuk itu mereka bertiga bertekad membangun komitmen bahwa perbedaan prinsip dalam sebuah kelompok tidaklah harus memicu terjadinya perpecahan, tapi justru dijadikan modal untuk mengokohkan kelompok dan guna mencapai kemajuan bersama. kevin manurung