Fraksi Gerindra Dorong Pemkab Sukabumi Sediakan Mobil Layanan PCR Covid-19

oleh -378 views
Fraksi Gerindra Dorong Pemkab Sukabumi Sediakan Mobil Layanan PCR Covid-19.

SUKABUMI, HR – Menjelang penerapan era Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal), di Kabupaten Sukabumi, dalam rangka percepatan penanganan Covid-19, Ketua Fraksi Gerindra, DPRD kabupaten Sukabumi, Usep Wawan mendesak Pemkab Sukabumi menyediakan layanan PCR (Polymerase Chain Reaction) keliling.

Menurut Usep, Hal ini penting dilakukan mengingat kondisi geografis Sukabumi yang luas, sehingga warga yang selama ini tidak tertangani karena berada jauh dipelosok, bisa ditangani dengan cepat.

“Kami dari Partai Gerindra mendorong Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk menyediakan layanan PCR keliling, sehingga hasil pemeriksaan swab dan rapid test akan lebih cepat,” ucapnya, Rabu (10/06/20), melalui sambungan telepon selular.

Usep menilai, bila hanya menggunakan metode pemeriksaan yang selama ini dilakukan tidak akan efektif dilaksanakan di Sukabumi, karena selain butuh waktu cukup lama untuk mengetahui hasilnya, juga tidak dapat menjangkau secara keseluruhan wilayah kabupaten Sukabumi.

“Sampai saat ini, test PCR merupakan pemeriksaan diagnostik yang dianggap paling akurat untuk memastikan apakah seseorang menderita Covid-19 atau tidak dalam waktu yang tidak lama,” katanya.

Dikutip dari salah satu artikel tentang kesehatan, sebenarnya, rapid test bukanlah test untuk mendiagnosis Covid-19, tapi hanya pemeriksaan penyaring atau skrining untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG yang dihasilkan tubuh ketika terpapar virus Corona.

Disebutkan dalam artikel tersebut, pembentukan antibodi IgM dan IgG membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa memakan waktu 2 hingga 4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.

“Hasil negatif pada rapid test tidak bisa dijadikan penentu seseorang tidak terinfeksi virus Corona, demikian pula hasil positif pada rapid test tidak bisa dijadikan penentu bahwa seseorang terinfeksi virus Corona,” ujarnya.

Hal ini karena antibodi yang terdeteksi bisa saja IgM dan IgG yang dibentuk oleh tubuh karena infeksi virus yang lain, termasuk virus dari kelompok coronavirus selain SARS-CoV-2. Hasil seperti ini dikatakan sebagai hasil positif palsu (false positive). ida

Tinggalkan Balasan