MAJALENGKA, HR – Festival “Kaulinan Urang Lembur” merupakan salah satu program pemerintah Kabupaten Majalengka dalam upaya membina dan melestarikan nilai-nilai tradisional, pengembangan aset budaya daerah, serta memuliakan nilai-nilai kearifan lokal yang masih hidup dan berkembang di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman saat memberikan sambutan pembukaan Festival Seni dan Budaya Tradisional 2018 bertempat di area Pujasera Majalengka, Sabtu (12/05).
Kegiatan festival kaulinan urang lembur ini termasuk poin seni yang perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada generasi muda sebagai pewaris budaya. “Manfaat permainan rakyat untuk diaplikasikan terhadap kehidupan sehari-hari demi membangun karakter bangsa sedangkan manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai sarana apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah,” ungkapnya.
Melalui kegiatan festival ini, Gatot berharap, dapat memperkenalkan permainan tradisional dan membiasakan kids zaman now untuk bermain sesuai pertumbuhan seusianya dengan kegiatan yang sehat dan bermanfaat.
Selain itu juga, melalui kegiatan yang diikuti oleh pelajar SD dari 26 grup kesenian yang mewakili UPTD Pendidikan se-Kab. Majalengka ini merupakan langkah untuk perlindungan terhadap unsur kebudayaan sekaligus mediasi dalam mewariskannya kepada generasi penerus.
“Festival ini diharapkan dapat menjadi wahana apresiasi serta pewaris seni tradisi agar tetap hidup dan berkembang sesuai dengan perkembangan dunia seni dan masyarakat pecintanya. Selain memberikan hiburan yang sehat, edukatif, dan bernilai kultural kepada masyarakat Majalengka agar semakin tidak terasing dari akar budayanya,” tegasnya.
Festival Seni dan Budaya 2018 yang dibuka oleh Bupati Majalengka,DR H. Sutrisno ini dihadiri pula oleh Sanggar Pelatihan Seni se-Kabupaten Majalengka, Grup Organisasi Kesenian Majalengka, dan Komunitas Seni Budaya Majalengka. lintong situmorang
