Festival Karawitan Warnai Ultah Sanggar Suko Reno

oleh -532 views
oleh
KLATEN, HR – Dimulainya acara ulang tahun Sanggar Suko Reno ditandai dengan pementasan 6 group Kawarwitan, yang digelar di Padepokan Sanggar Seni Dukuh Prajenan Desa Baturan, Kecamatan Gantiwarno Klaten, Sabtu (2/5) malam.
“Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Sanggar Seni Suko Reno dan diikuti berbagai kontestan seni yang berasal dari berbagai derah yang bertujuan untuk nguri-uri budaya Jawa, supaya tidak punah serta memberi contoh kepada masyarakat khususnya kaum muda untuk mengikuti jejak pendahulu, yaitu melestarikan budaya Jawa,” kata Sutrisno, pimpinan Sanggar Suko Reno.
Festival Budaya tersebut diikuti 6 group Karawitan yang berasal dari wilayah Gantiwarno dan sekitarnya, diantaranya Sedya Laras, Yani Laras, Ngudi Laras, Madyo Laras, Laras Ati dan Mulyo Laras.
Dari pementasan itu terbagi dua sesion untuk membawakan 2 gending–gending Jawa. Dari semua penampilan kontestan mendapat perhatian masyarakat sekitar dan pakar seni.
Sutrisno mengakui, dari semua kontestan merupakan asuhan sanggar yang ia pimpin, nemun demikian puncak klimaks ilmunya akan diujikan dalam setiap acara ulang tahun. Festival ini dimaksudkan untuk meningkatkan kwalitas serta kemampuan berolah seni khususnya seni karawitan.
Sanggar Suko Reno Dukuh Prajenan merupakan salah satu sanggar kesenian di Gantiwarno yang mengembangkan bakat dan minat seni karawitan untuk semua kalangan. Sanggar ini juga dikekola secara swadaya dan bersifat nonprofit oleh Sutrisno, salah seorang pensiunan dan pegiat seni di Gantiwarno. Untuk mendukung pembiayaan kegiatan operasionalnya sanggar seni ini hanya iuran sekedarnya dari para siswa sanggar.
Sementara itu, Kepala Desa Baturan Slamet mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan satu-satunya sanggar yang ada di wilayahnya. “Untuk melestarikan kebudayaan yang adi luhung ini adalah tanggung-jawab kita semua sebagai generasi penerus supaya tidak punah apalagi sampai direbut oleh negara lain, saya berharap ada sentuhan bantuan dari pemerintah baik moril maupun materiil supaya kesenian jawa ini tidak mati suri,” tegasnya. ■ ani sumadi

Tinggalkan Balasan