DENPASAR, HR — Sorotan terhadap tingginya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) dalam pelaksanaan APBD Kota Denpasar Tahun Anggaran 2024 mengemuka dalam Rapat Paripurna ke-15 DPRD Kota Denpasar, Senin (16/6). Fraksi PSI-NasDem melalui anggotanya, I Wayan Gatra, menilai Silpa sebesar Rp757,55 miliar harus menjadi perhatian serius Pemkot Denpsar.
“Setiap tahun dalam pelaksanaan APBD selalu terdapat Silpa yang begitu tinggi. Untuk itu agar dilakukan evaluasi dan pencermatan, sehingga anggaran yang diusulkan oleh masing-masing OPD benar-benar menurut kebutuhan masyarakat dan dapat dilaksanakan dengan maksimal oleh OPD masing-masing,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengakui tingginya Silpa tersebut. Namun ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut tidak sepenuhnya disebabkan oleh lemahnya pelaksanaan program.
Menurutnya, terdapat dua faktor utama yang memengaruhi tingginya Silpa tahun 2024. Pertama, realisasi pendapatan daerah, khususnya dari sektor pajak daerah melebihi target yang ditetapkan yakni mencapai 127 persen.
Kedua, realisasi belanja daerah hanya mencapai 86 persen yang sebagian besar disebabkan oleh belum terealisasinya pengangkatan sebanyak 4.602 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang sudah dianggarkan.
Adapun total anggaran belanja daerah dianggarkan sebesar Rp3,31 triliun dengan realisasi Rp2,86 triliun atau 86,46 persen.
“Itu ada 4.602 (PPPK), anggaran biaya yang kita alokasikan tidak terealisasi. Mungkin itu juga salah satu penyebab kenapa Silpa kita mencapai 757 miliar,” jelasnya. dyra