MUARA TEWEH, HR – Setelah pemandangan umum fraksi-frakai di DPRD Barito Utara terhadap pidato pengantar Bupati Barito Utara tentang rancangan peraturan daerah APBD perubahan tahun anggaran 2019 seperti halnya yang telah disampaikan Surianor SE dari fraksi Demokrat, Henny Rosgiaty Rusli dari fraksi PDIP, H Benny Siswanto dari fraksi PKB, Wardatun Nur Jamilah dari fraksi PPP, sementara fraksi Gerindra disampaikan oleh M Haris Fitriady dan fraksi ARKS disampaikan oleh Hasrat S Ag.
DPRD Barito Utara kembali mengadakan rapat paripurna dalam rangka penyampaian jawaban Pemerintah terhadap pandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2019, Selasa (24/09/2019).
Rapat paripurna dipimpin langsung oleh Ket DPRD Barito Utara, Hj Mery Rukaini,didampingi Waket I dan Waket II DPRD Barut, Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara, Sekda Barito Utara anggota DPRD dan unsur FKPD beserta Kepala perangkat daerah dan tamu undangan lainya.
Dalam rapat paripurna ini Bupati Barito Utara, H Nadalsyah menyampaikan tanggapan dan jawaban atas pemandangan umum fraksi-fraksi pendukung dewan untuk fraksi Demokrat Bupati Barito Utara, H Nadalsyah menyampaikan bahwa sehubungan dengan pertanyaan sejauh mana upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi kondisi kabut asap yang menimbulkan penyakit ISPA mata merah dan pusing dijelaskan bahwa saat ini pemerintah daerah Kabupaten Barito Utara telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Pencegahan dilakukan melalui sosialisasi di Desa dan Kelurahan diberikan pemahaman agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan bekerja sama dengan TNI, Polri, Manggala Agni dan masyarakat perduli Kebakaran hutan dan lahan, “Sedangkan upaya kuratif dilakukan dengan penyediaan Rumah Oksigen Gratis bagi masyarakat sebanyak 18 buah yang tersebar di rumah sakit, “kata Nadalsyah. mps