PANGKALPINANG, HR — Puluhan pengemudi ojek online (Ojol) mendatangi Gedung DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menyampaikan aspirasi terkait tingginya potongan dari aplikator. Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, langsung menerima rombongan tersebut di Ruang Banmus pada Kamis (21/11/25).
Didit menjelaskan bahwa para pengemudi tidak mempersoalkan tarif layanan. Menurutnya, yang menjadi keluhan utama adalah besarnya potongan aplikasi sehingga penghasilan mereka berkurang signifikan. “Permasalahan yang muncul dari dulu hanya soal potongan. Tarif tidak terlalu mereka permasalahkan, tetapi aplikasi memotong terlalu besar dan berdampak pada pendapatan,” ujar Didit.
Sebagai langkah solusi, Didit mendorong pemerintah provinsi mempertimbangkan pembangunan aplikasi ojek online lokal. Ia menyebut keberadaan aplikator daerah dapat membantu masyarakat sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Babel.
“Solusi yang paling tepat adalah merumuskan kemungkinan membuat aplikator lokal. Harga tetap mengikuti kebijakan pusat, tetapi aplikator berada di bawah pemerintah provinsi. Kalau potongan terlalu besar, kita bisa langsung memanggil pihak aplikator karena milik daerah,” jelasnya.
Didit juga menyampaikan bahwa beberapa daerah, seperti Kalimantan Selatan dan sejumlah wilayah di Pulau Jawa, telah memiliki aplikator lokal. “Biaya pembuatannya sekitar satu miliar rupiah. Jika kita memiliki niat baik untuk masyarakat, ini bisa diwujudkan. Selain membantu pengemudi, aplikator lokal juga menambah PAD,” tambahnya. agus priadi






