BABEL, HR – Sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan potensi masa depan yang dapat menjadi urat nadi bagi pengembangan perekonomian Babel pasca pertambangan timah yang saat ini sedang dalam turbulensi.
Potensi pariwisata mulai menjadi alternatif perekonomian khususnya di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur terutama dengan ditetapkan dalam daftar UNESCO Global Geopark karena memiliki keberagaman geologis seperti Landscape Alam, Bebatuan, Mineral, Proses Geologis dan Tektonik yang unik. Dengan rincian di wilayah Belitung 14 Geosite dan Belitung Timur 10 Geosite.
Keberadaan geopark ini menjadikan Pemerintah Daerah serta masyarakat Desa melalui kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bersinergi untuk memanfaatkan potensi tersebut sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal Babel maupun dari luar Babel melalui pembentukan desa wisata perintis.
Beliadi, wakil ketua DPRD Provinsi Kep. Babel mendorong untuk pengembangan potensi desa wisata tersebut salah satunya melalui tinjauan lapangan ke desa wisata garongan yang saat ini merupakan salah satu desa wisata mandiri dan populer di Sleman, Yogyakarta, Jum’at (15/11/2024).
“Saya mendapat informasi jika desa wisata garongan ini merupakan desa wisata mandiri yang menjadi referensi, teladan dan percontohan khususnya bagi desa wisata perintis seperti desa wisata di Babel yang beberapa desanya mempunyai kondisi alam dan potensi wisata yang sama, dalam sisi belajar dalam hal SDM dan penerapan manajemen anggaran serta promosinya,” ujar Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini.
Agus Sugiarto, ketua desa wisata garongan menyampaikan bahwa sejak terbentuk tahun 2008 masalah utama yang dihadapi adalah terkait SDM karena memulai mengubah masyarakat yang awalnya petani dan tukang/buruh bangun menjadi pengelola wisata ditambah anggaran yang minim serta dukungan yang belum ada dari Pemerintah Desa selaku pemilik tanah.
“Salah satu yang menjadi pendorong utama dari pengurus desa wisata garongan untuk bertahan pada waktu itu yang berjumlah 5 orang adalah motivasi untuk mengembangkan desa dan memajukan ekonomi masyarakat serta bantuan dari mahasiswa UGM yang membuat masterplan (DED) awal sehingga proposal pengajuan diterima oleh Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pariwisata yang membantu melalui program PNPM mandiri untuk pembuatan MCK,” ungkap Agus.
Dijelaskannya, wisata garongan sendiri mulai berkembang sejak 2011 dan mengalami jatuh bangun akibat bencana semburan merapi dan covid-19. Akan tetapi dengan SDM dan manajemen yang baik melalui marketing dan promosi ke sekolah-sekolah secara manual pada awalnya dan sekarang melalui media digital semua kendala bisa dilalui.
Sampai dengan saat ini desa wisata garongan sudah mempekerjakan 25 karyawan asli penduduk setempat dengan gaji setara UMP Yogyakarta dan dapat meningkatkan UMKM melalui pemasaran makanan dan jajanan lokal serta menjadi penyumbang PAD bagi desa sebesar Rp. 85.000.000/tahun tanpa mengandalkan bantuan Pemerintah baik Pusat dan Daerah.
Perlu diketahui juga bahwa desa wisata garongan saat ini merupakan salah satu destinasi favorit bagi keluarga, kelompok/perkumpulan, sekolah-sekolah dan Universitas di Yogyakarta sekitarnya karena selain letaknya yang tidak jauh dari kota Yogyakarta dan memiliki panorama yang indah, obyek wisata ini ramah keluarga dapat menjadi wisata edukasi, sangat bermanfaat bagi anak-anak karena bisa melihat cara budidaya ikan mulai dari pembenihan hingga panen langsung, edukasi perkebunan salak serta edukasi UMKM selain juga wisata kemping, perkemahan dan outbound untuk anak sekolah SD, SMP, SMA hingga Universitas.
Beliadi mengapresiasi program dan langkah-langkah dari pengelola desa wisata garongan sehingga sampai saat ini dapat mengubah menjadikan desa wisata perintis sampai menjadi desa wisata mandiri yang dapat menjadi sumber ekonomi penduduk setempat, hal ini akan menjadikan motivasi dan masukan bagi perkembangan desa wisata perintis di Bangka Belitung.
Terpisah, Sabtu (15/11/24) Beliadi juga menyempatkan diri menghadiri undangan kegiatan tahunan IKPB (Ikatan Keluarga Pelajar Belitong) Cabang Yogyakarta di Dolan Deso, Kulonprogo, D.I. Yogyakarta.
Dirinya hadir sebagai pembicara kegiatan penguatan kapasitas kepemimpinan dan malam keakraban dengan tema Belitong Outlook: Membentuk Pemimpin
Muda yang Inspiratif dan Berintegritas untuk Negeri Laskar Pelangi.
“Sebagai salah satu pimpinan legislatif provinsi Kep. Babel sangat mendukung dan mengharapkan agar kegiatan ini menjadi wadah yang bermanfaat bagi peserta yang mengikuti kegiatan, dapat lebih mengakrabkan diri, saling bantu membantu dan saling mempererat ikatan kekeluargaan serta mewujudkan generasi yang kritis sehingga menjadi pemimpin masa depan serta menjaga rasa kekeluargaan bagi mahasiswa/i belitung yang ada di Yogyakarta,” ujar Beliadi.
Dengan dilaksanakannya malam keakraban ini, diharapkan IKPB Cabang Yogyakarta dapat terus berkembang sebagai wadah yang mendukung pembentukan karakter, pengembangan diri, dan pengalaman sosial bagi para mahasiswa/i yang ada di Yogyakarta. agus priadi