Distan Sukabumi dan Kodim 0607 Pantau Pupuk

oleh -547 views
oleh
Kadis Pertanian Kardina Karsoedi bersama Letkol Saripudin Dandim 0607
SUKABUMI, HR – Pendistribusian pupuk di Kota Sukabumi, bersamaan musim tanam kali ini, diklaim Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi sejauh ini lancar. Karena hal tersebut tidak terlepas dengan dibentuknya Posko Ketahanan Pangan yang dikomandoi langsung oleh Kodim 0607 Sukabumi.
“Kami terus mengintensifkan rapat koordinasi untuk mengawasi pendistribusian pupuk di Kota Sukabumi, antara Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan dengan Kodim 0607, dengan membentuk Posko Ketahanan Pangan yang melibatkan berbagai elemen terkait, seperti distributor maupun pupuk,” kata Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi Kardina Karsoedi usai menghadiri acara penanaman padi serentak di Kampung Babakan Peundeuy Kelurahan Dayeuhluhur Kecamatan Warudoyong.
Setidaknya, ujar Kardina, dengan adanya Posko Ketahanan Pangan yang melibatkan berbagai elemen tersebut, maka setiap pihak bisa menjalankan fungsi mereka masing-masing. Artinya, jangan sampai fenomena keterlambatan ataupun sulitnya memperoleh pupuk disaat memasuki musim tanam dapat dihindari, karena hal tersebut dapat mengganggu terhadap hajat hidup orang banyak.
Sementara itu, Dandim 0607 Sukabumi Letkol Saripudin menjelaskan, tujuan dengan dibentuknya Posko Ketahanan Pangan, merupakan salah satu dalam rangka untuk me wujudkan swasembada pangan. Sesuai instruksi dari pimpinan, kata Saripudin, aparatur TNI harus bisa mewujudkan swasembada pangan dalam waktu dua tahun.
“Kalau Menteri Pertanian mentargetkan tiga tahun untuk mewujudkan program swasembada pangan tersebut, maka TNI Angkatan Darat sendiri mentargetkan bisa mewujudkannya dalam waktu dua tahun,” kata Saripudin.
Agar target tersebut dapat tercapai, Saripudin sudah menginstruksikan minimalnya disetiap Koramil dan setiap kecamatan bisa memiliki satu lumbung. Setiap lumbung padi ditargetkan bisa menyimpan sebanyak 1 ton gabah.
“Lumbung atau dalam bahasa Sunda disebut leuit itu untuk menghadapi berbagai ancaman jangka pendek dan jangka panjang. Konsep lumbung itu kan dari petani, oleh petani, dan untuk petani. Ini bisa menjadi solusi,” ujar Dandim. ■ ida

Tinggalkan Balasan