Disperkim Sampaikan Pernyataan Terkait Berita Negatif tentang Program Pamsimas  

PURWAKARTA, HR – Johan, selaku Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2024 di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), memberikan pernyataan terkait berita tentang tidak berfungsinya Program Penyediaan Air Minum Bersih (Pamsimas) di Desa Parakanlima.

Johan mengatakan bahwa program Pamsimas sebenarnya sudah berjalan dan air sudah mengalir.

“Kalaupun ada rumah warga yang airnya belum mengalir, kemungkinan ada beberapa kendala teknis, dan itu sedang ditangani,” kata Johan, Senin, 8 Juli 2025.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas adanya aduan atau laporan dari masyarakat tentang Program Pamsimas.

“Kami mengucapkan terima kasih atas laporan atau aduan yang disampaikan oleh masyarakat. Yang jelas, kami akan memberikan informasi yang akurat terkait program ini,” pungkasnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam memantau dan melaporkan jika ada kendala atau masalah terkait program Pamsimas.

“Dengan kerja sama yang baik, Disperkim berharap agar program Pamsimas dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkap Johan.

Sementara itu, Budiawan, selaku Ketua Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS), mengatakan bahwa air di Kampung Bunisari RT/RW 24/08 Desa Parakanlima telah mengalir ke rumah warga.

“Air sudah mengalir, bahkan iuran sudah berjalan satu bulan,” ucapnya.

Untuk iurannya, lanjut Budiawan, tarifnya dua ribu rupiah per meter kubik.

“Per meter kubiknya, kami meminta iuran dua ribu rupiah dari warga,” ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan terima kasih, karena dengan adanya program Pamsimas, masyarakat dapat menikmati air bersih.

“Alhamdulillah, dengan adanya program ini, fasilitas air bersih di kampung kami sekarang sudah lebih baik,” tuturnya.

Sebagai informasi, Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) adalah program penyediaan air minum, sanitasi, dan kesehatan yang efektif dan berbasis masyarakat melalui pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat (demand responsive approach). Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin pedesaan, khususnya di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota. ids

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *