MELAWI, HR – Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi bersama tim LPMP Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan bimbingan tehknis dalam memberikan pemahaman terkait bantuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Khusus Sekolah Model, Rabu (25/07/2018), di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Melawi Drs H Joko Wahyono MSi, menegaskan, dengan tersalurnya bantuan yang berbentuk stimulan ini haruslah digunakan dengan baik serta berimbas terhadap sekolah terdekatnya dan bisa dipertanggungjawabkan dalam pengelolaan. Joko juga berharap setelah dipergunakan, secepatnya membuat SPJ agar tidak terjadi hal yang seakan membuat sekolah yang bersangkutan menjadi catatan hitam bagi dinas terkait.
“Dan saya tidak ingin mendengar jika pengelolaan dana bantuan ini tidak dikelola dengan sebaik mungkin dan berharap bisa diimbaskan kepada sekolah yang sama. Apalagi dengan kondisi APBD yang tidak seperti yang kita harapkan saat ini,” ujarnya.
Disamping itu, Joko Wahyono mengharap kepada narasumber dari LPMP Provinsi agar memberi pencerahan yang detail dan rinci, supaya benar-benar bisa dipahami oleh pihak sekolah yang menerima bantuan dari program sekolah model.
Saat ditemui wartawan HR, Diana Sari selaku Perwakilan LPMP Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan terkait penyaluran dana program pengembangan sekolah model agar bisa berkembang secara internal dan mandiri terhadap lima sekolah imbasnya di setiap kabupaten/kota.
Dari 16 sekolah yang menerima bantuan yang berbentuk stimulus ini, dan dana semata-mata murni dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang alokasinya secara berjenjang, seperti disampaikan Diana Sari kepada wartawan antara lain yaitu SD Rp 9,4 juta, SMP 10 juta, SMA 11 juta, dan SMK 11,2 juta.
“Per sekolah yang mendapat bantuan dari Kemendikbud RI,” pungkas Diana Sari. abd/skn