Diresmikan Bupati Humbahas, KDMP Parsingguran II Terkendala Biaya

IMG 20251105 WA0097
Koperasi Desa Merah Putih Parsingguran II Humbahas terkendala biaya operasional pasca diresmikan Bupati Oloan Nababan.

POLLUNG, HR — Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Parsingguran II resmi diluncurkan oleh Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Dr. Oloan P. Nababan, SH, MH, pada Selasa (9/9/2025).

Peresmian ditandai dengan pemukulan gong, pengguntingan pita, dan penyerahan kartu anggota secara simbolis. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya menggerakkan roda perekonomian masyarakat di tingkat desa.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Bupati Oloan menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi.

“Barang-barang yang keluar masuk harus dicek secara rutin, termasuk pemasukan dan pengeluaran. Itu kunci utama keberhasilan sebuah usaha. Kalau ini dilaksanakan dengan benar, mudah-mudahan koperasi ini bisa berjalan baik,” ujarnya.

Ia menambahkan, tujuan utama pendirian KDMP adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi desa, sekaligus mendorong tercapainya kemandirian pangan nasional.

IMG 20251105 WA0096
KDMP Parsingguran II Humbahas

Namun, setelah peresmian, realita di lapangan menunjukkan sejumlah kendala. Kegiatan KDMP Parsingguran II belum berjalan optimal akibat keterbatasan biaya operasional.

Ketua KDMP Parsingguran II, Jenriko Banjarnahor, menjelaskan melalui sambungan WhatsApp bahwa saat ini koperasi masih bertumpu pada gerai kelontong dan sembako. Sayangnya, hasil penjualan belum mampu menutupi biaya operasional, termasuk untuk menggaji pengurus.

“Kami berharap ada percepatan pencairan dana agar program pengadaan pupuk, gas elpiji, dan beras Bulog bisa dijalankan. Jika itu terealisasi, koperasi bisa berkembang dan menutupi biaya operasional,” ujarnya.

Sementara itu, Pengawas KDMP Parsingguran II, Sabar Banjarnahor, mengungkapkan bahwa koperasi belum berjalan maksimal meskipun proposal dan rencana kerja telah disusun sesuai rekomendasi.

“Bagaimana bisa berjalan jika tidak ada dana? Proposal sudah diajukan ke Bank Himbara maupun LPDB, namun pencairan belum jelas. Semoga segera terealisasi,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, Rabu, (05/11/2025), gerai KDMP Parsingguran II terlihat sepi tanpa aktivitas. Beberapa barang seperti beras, minyak goreng, jajanan, dan minuman ringan memang tersedia, namun tidak ada pelayanan, kasir, bahkan gerai tampak digembok.

Kondisi ini menjadi catatan penting bagi semua pihak terkait, mengingat KDMP Parsingguran II merupakan proyek percontohan koperasi desa di Kabupaten Humbahas. Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan agar program ini bisa berjalan sebagaimana mestinya — mendorong ekonomi desa dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. sihar.lg

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *