MUARA TEWEH, HR – Banjir adalah sesuatu yang paling tidak disukai semua manusia, banjir kecil, banjir besar, apalagi langganan banjir.
Muara Teweh termasuk salah satu kabupaten yang sering dikunjungi banjir. Pada bulan-bulan tertentu pasti hampir semua warga Muara Teweh tahu akan datang banjir, sehingga tidak asing lagi jika kita melihat pemandangan adanya jukung kecil (perahu kecil) disamping rumah warga, khususnya rumah warga yang memang dekat dengan aliran anak sungai (sungai kecil). Banjir terkadang menjadi hiburan buat warga, namun tak jarang juga mendatangkan bencana, disamping kehilangan harta benda bahkan kehilangan nyawa, mungkin inilah yang membuat semua keluarga tidak menyukai banjir.
Seperti Jalan Ronggo Lawe di Muara Teweh, tepatnya di Gang Gloria, tak jarang warga Muara Teweh sedikit tidak percaya dimana hari sangat cerah, di saat terik matahari tempat inipun terkena banjir yang tingginya sampai mencapai pinggang orang dewasa. Di saat Muara Teweh tidak banjir, tempat inipun banjir, apalagi di saat musim banjir wargapun tak jarang harus mengungsi.
Ketua Forum Pemerhati Peduli Pembangunan Kalteng Barito Utara, Davei Silam, sangat prihatin dan berharap adanya upaya pemerintah daerah, khususnya untuk anak-anak yang harus keluar rumah untuk sekolah tak jarang harus basah kuyup juga buku pelajarannya, begitu juga ibu-ibu yang harus belanja untuk keperluan sehari-harinya harus basah-basahan.
Davei Silam menjelaskan bahwa akibat derasnya arus pembangunan saat ini, tidak menutup kemungkinan adanya penyempitan dan pendangkalan anak sungai sekitarnya, apalagi masih adanya bangunan yang memang di bangun di sekitar ataupun diatas anak sungai.
Menurut Davei, faktor itu bisa menjadi pemicu timbulnya banjir, namun tetap berharap adanya upaya pendalaman anak sungai, karena terlihat adanya pendangkalan anak sungai, kemungkinan banyaknya material yang terbawa air kedalam aliran anak sungai saat banjir.
Sementara, Ibu Tuty menjelaskan, bahwa memang banjir di Jalan Ronggo Lawe Gang Gloria Muara Teweh tidak dapat diprediksi tidak sama dengan banjir lain di wilayah lainnya. Warga hanya menunggu bila malam harinya hujan turun mencapai tujuh sampai delapan jam dapat dipastikan pagi harinya banjir sudah di depan rumah dan siap basah kuyup, dan setelah banjir berlalu kembali membersihkan rumah, namun kemungkinan hanya hitungan hari ataupun minggu banjir datang kembali. mps