GOWA, HR — Bupati Gowa, Husniah Talenrang, menyerukan persatuan kepada masyarakat menyusul situasi nasional yang memanas beberapa hari terakhir. Ia menegaskan kedamaian sebagai modal terbesar Gowa untuk tumbuh maju dan menjadi rumah aman bagi semua warga.
Pesan itu ia sampaikan dalam Deklarasi Damai Kabupaten Gowa di Lapangan Sultan Hasanuddin, Sungguminasa, Selasa (2/9). Menurutnya, deklarasi ini menjadi momentum penting memperkuat komitmen bersama menjaga keamanan, persaudaraan, dan ketenteraman.
“Tanpa keamanan, pembangunan mustahil tercapai. Kedamaian menjadi syarat utama untuk lahirnya kesejahteraan. Persaudaraan yang kokoh akan melahirkan kekuatan,” tegas Bupati Talenrang.
Ia mengingatkan masyarakat untuk waspada menghadapi derasnya arus informasi, provokasi, hingga hoaks yang berpotensi memicu gesekan. Pemkab Gowa, lanjutnya, memilih langkah nyata melalui dialog dengan pemuda dan mahasiswa, doa serta dzikir bersama, hingga penyaluran bantuan sosial bagi warga terdampak.
“Kita tidak ingin Gowa masuk dalam daftar tragedi bangsa. Karena itu, kita pilih jalan dialog, spiritualitas, dan kepedulian sosial sebagai benteng menjaga kedamaian,” ucapnya.
Bupati menegaskan, hak menyampaikan pendapat harus dijalankan secara damai, tertib, dan bertanggung jawab. Ia mengajak masyarakat berpegang pada nilai budaya luhur seperti sipakatau, sipakalabbiri, dan sipakainga yang sejak lama merekatkan persaudaraan di Gowa.
“Jangan biarkan api kekerasan singgah di tanah ini. Biarlah Gowa dikenang sebagai negeri persaudaraan, tempat perbedaan dipeluk, bukan dipertentangkan,” ujarnya.
Deklarasi ini menghasilkan komitmen bersama menolak kekerasan, menjaga fasilitas publik, mengutamakan dialog, serta merawat persatuan dengan semangat kebersamaan.
Sebanyak delapan perwakilan masyarakat turut menyampaikan orasi. Tokoh masyarakat, Baharuddin Mangka, menegaskan bahwa damai bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kewajiban bersama.
“Jika rakyat Gowa berdiri bersama, tidak ada provokasi yang bisa memecah persaudaraan,” katanya.
Acara dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Sekretaris Daerah Gowa, perwakilan partai politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, mahasiswa, serta perangkat desa dan kelurahan. kartia