GOWA, HR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menyerahkan Nota Keuangan dan Ranperda APBD Tahun Anggaran 2026 kepada DPRD Kabupaten Gowa di Ruang Rapat Paripurna Kantor DPRD, Senin (24/11). Penyerahan ini menjadi langkah awal dalam penetapan arah kebijakan penganggaran untuk perencanaan pembangunan daerah tahun 2026.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menjelaskan bahwa penyusunan RAPBD 2026 dilakukan dengan prinsip kehati-hatian karena adanya penurunan transfer ke daerah dari pemerintah pusat. Pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp1,88 triliun, sementara belanja daerah ditetapkan pada angka yang sama. Keduanya mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Dengan ruang fiskal yang menyempit, kita harus memastikan arah kebijakan anggaran semakin jelas dan tepat,” ujar Bupati Talenrang.
Arah kebijakan penganggaran tahun 2026 difokuskan pada lima prioritas utama. Pertama, penguatan infrastruktur dasar untuk meningkatkan konektivitas dan pelayanan publik. Kedua, pengembangan sektor prioritas guna memperkuat pertumbuhan ekonomi inklusif. Ketiga, optimalisasi pelayanan publik melalui digitalisasi dan peningkatan kualitas birokrasi. Keempat, peningkatan sumber daya manusia lewat pendidikan, kesehatan, dan pengembangan sektor unggulan daerah. Kelima, pengelolaan keuangan daerah yang efisien, transparan, serta berbasis mitigasi risiko.
“Setiap keputusan anggaran harus menghasilkan outcome yang terukur. Setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah harus berdampak untuk masyarakat,” tegasnya.

Penyusunan RAPBD ini juga mempertimbangkan proyeksi indikator makro akhir 2025, seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, inflasi, dan capaian Indeks Pembangunan Manusia sebagai dasar analisis kebijakan fiskal. Bupati berharap pembahasan bersama DPRD dapat berjalan efektif.
“Kami optimis RAPBD 2026 dapat segera ditetapkan agar program pembangunan bisa dimulai tanpa hambatan,” tambahnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Gowa, Mahmud, menegaskan bahwa penyusunan RAPBD 2026 disusun dengan mempertimbangkan dinamika fiskal dan kewajiban menjaga keberlanjutan pembiayaan pembangunan. Ia memastikan setiap tahapan penyusunan mengikuti prinsip kehati-hatian, transparansi, dan prioritas yang tajam agar struktur anggaran tetap seimbang meski terjadi penurunan pendapatan.
“Ruang fiskal yang menurun membuat kami harus menata kembali prioritas dan memastikan penganggaran berjalan disiplin serta realistis,” jelasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin, Sekda Kabupaten Gowa Andy Azis, serta perwakilan Forkopimda. santi






