GOWA, HR— Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meresmikan Masjid Nurul Yusuf, terletak di Jl. Andi Tonro, Jumat (2/11).
Masjid yang dibangun di atas tanah seluas 700 meter persegi ini mampu menampung jamaah hinga 700 orang.
Bupati Adnan mengaku bersyukur masih ada masyarakat mau menghibahkan hartanya dalam membangun masjid.
“Alhamdulillah sampai sekarang kita semua masih bisa hadir melaksanakan kewajiban kita melaksanakan shalat Jumat dan suatu kesyukuran bagi siapa saja membangun masjid, Insyaallah akan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah SWT, ini menunjukkan kualitas masyarakat Gowa untuk bisa membangun masjid, ” ungkapnya.
Adnan pun berharap semua masyarakat bisa bekerjasama dan memakmurkan masjid tersebut.
“Tentunya dibutuhkan kerjasama serta kekompakan seluruh lapisan masyarakat di dalamnya Saya berharap masjid ini tidak hanya cantik dari fisiknya, tapi cantik dan gagah juga jamaahnya. Karena bisa memakmurkan masjid khususnya dalam melakukan shalat 5 waktu,” harap Bupati termuda Se-Kawasan Timur Indonesia itu.
Tak hanya itu, pada kesempatan ini juga, Adnan membeberkan, Masjid Agung Syekh Yusuf ditargetkan rampung akhir Desember nanti. Dan Sungguminasa yang akan dilakukan penataan yakni membangun pedestrian bagi pejalan kaki, sehingga semua bisa menikmati indahnya Sungguminasa.
“Saya mengimbau kembali masyarakat punya bangunan melewati batas atau berada di atas saluran untuk segera membongkarnya karena akan dilakukan penertiban. Ini demi kepentingan kita bersama dalam mempercantik Sungguminasa,” ujarnya mengingatkan..
Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Nurul Yusuf, Yusuf Sommeng mengutarakan, masjid ini selesai dalam waktu 3 bulan, ini telah mulai digunakan pada Ramadhan kemarin, meskipun baru diresmikan hari ini.
“Untuk menetapkan arah kiblat kami koordinasi dengan Kemenag, dan masjid ini berada diatas tanah seluas seluas 700 meter persegi dengan kapasitas jamaah 700 orang, memang kelihatannya kecil, namun setelah berada didalamnya bisa kelihatan luas, Alhamdulillah kita juga mendapatkan berbagai sumbangan, meskipun awalnya kami tidak mau menerima, akhirnya karena kita juga tidak mau menghambat amalannya jamaah sehingga pembangunan masjid bisa terwujud seperti terlihat sekarang,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Omar Sahar, mengaku pembangunan masjid tidak lepas dari semua pihak, diharapkan bisa menjadi pusat keagamaan.
Tak hanya itu, dirinya juga berencana mengibahkan tanah di depan masjid untuk membangun TPA, Rumah Imam, hingga program pengajian, dilengkapi dengan teknologi aplikasi dapat diakses santri dan orangtuanya.
“Semoga dengan adanya masjid ini bisa memperkuat tali silaturahmi kita, dan bisa memperdalam ilmu agama dengan menyaksikan ceramah-ceramah agama, kami selaku panitia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembangunan masjid ini,” terang Omar Sahar. kartia