Budaya Berolahraga Tidak Diperoleh Secara Instan

oleh -475 views
oleh
Bupati Lampung Selatan H. Kherlani, SE, MM saat menyampaikan sambutan Menpora pada Haornas ke-32 Kabupaten Lampung Selatan (Foto-Santi)
LAMSEL, HR – Budaya berolahraga tidak diperoleh secara instan, tetapi harus melalui proses yang berkesinambungan, mulai dari lingkungan masyarakat terkecil, yaitu keluarga, hingga komunitas masyarakat yang lebih besar. Oleh karena itu, sangat diperlukan peran serta keluarga dalam membangun budaya olahraga yang dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup aktif dalam aktivitas sehari-hari. Hal tersebut dikemukakan Menteri Pemuda dan Olah Raga RI. Imam Nahrawi dalam sambutan tertulis dibacakan Pj. Bupati Lampung Selatan H. Kherlani pada hari Olahraga Nasional ke-32 tahun 2015, di Lapangan Korpri Pemda setempat, Rabu (9/9) lalu.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, secara institusional peranan aparatur mulai dari RT, RW, desa, kelurahan sampai lembaga pemerintahan di daerah dan tingkat pusat sangat diperlukan, yaitu dengan selalu mengedepankan edukasi kepada masyarakat kita akan arti pentingnya berolahraga dalam kehidupan sehari-hari. Olahraga adalah salah satu model sekolah kehidupan. Olahraga dapat menjadi role-model untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam aktivitas olahraga, seperti sportivitas, disiplin, kebersamaan, serta kebiasaan hidup aktif dan sehat bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kelompok usia anak, remaja dan pemuda, berolahraga memiliki peranan penting dan strategis dalam membina dan membentuk mental dan karakter yang berperilaku hidup aktif, sehat, dan bugar. “Dengan demikian harapan bahwa generasi muda kita akan menjadi tangguh, bugar, serta bebas dari narkoba, dapat terwujud dengan konsistensi aktivitas olahraga secara bersama dan berkesinambungan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang sehat dan bugar adalah “Gelorakan Budaya Olahraga Untuk Indonesia Hebat,”sebut Bupati.
Melalui tema tersebut saya mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk bersatu-padu dan bersinergi dalam menggelorakan kembali semangat olahraga yang telah dicanangkan tiga puluh dua tahun yang lalu melalui “Gerakan Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat”, untuk menjadikan olahraga sebagai budaya dan gaya hidup masyarakat,”sambungnya.
Menurutnya, pencapaian prestasi olahragawan Indonesia di tingkat dunia tidak mungkin diperoleh dalam sekejab, tetapi melalui proses panjang dan berkesinambungan dengan program yang sistematis dan berjenjang, serta dengan dukungan pencarian bibit-bibit atlet potensial dan pemanfaatan iptek olahraga yang tepat.
Tantangan olahraga Indonesia ke depan akan semakin sulit tercapai tanpa kerja cerdas kita semua. “Marilah kita bersama-sama bekerja keras untuk harumnya nama bangsa dan negara Indonesia di mata Internasional, serta menjadi momentum bangkitnya industri olahraga dan pariwisata tanah air, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat,”ajaknya. ■ santi

Tinggalkan Balasan