SUKABUMI, HR – Penemuan benda bersejarah yang terkumpul di museum Prabu Siliwangi berlokasi di komplek yayasan Dzikir Al fath Sukabumi saat ini semakin banyak, dengan berbagai jenis nya, baik itu benda warisan keluarga ataupun penemuan diberbagai wilayah. Senin, (25-11-2024).
Fajar Laksana kolektor benda bersejarah juga pimpinan Yayasan Dzikir Al fath Sukabumi, saat diwawancara didampingi tim BRIN mengatakan, tempat ini lebih cocok nya gudang bukan museum, kami terkendala tempat bisa dilihat penataan benda yang masih bertumpuk,
“Insya Allah tahun depan kami bisa mewujudkan tempat yang lebih luas, sehingga benda bersejarah dapat tertata rapih,” ucapnya
Lebih lanjut dikatakan Fajar, benda bersejarah yang ada di museum ini 50 persen berasal peninggalan berasal dari Jawa Barat dan Banten, terbanyak dari wilayah Cikakak Palabuhanratu, ada juga dari Jawa Tengah yang dititipkan pengunjung kepada kami.
Fajar Laksana merupakan satu satunya keturunan yang memiliki lembaga pendidikan, juga pendiri dari museum, selama 30 tahun mengumpulkan benda bersejarah yang ditemui.
“Semua benda ini berasal dari warisan keluarga juga informasi dari masyarakat,” katanya.
Berangkat dari rasa ingin menyelamatkan juga bertanggungjawab untuk melestarikan benda benda tersebut, kami mengundang BRIN untuk melakukan penelitian benda bersejarah sehingga dapat ditampilkan sebagai pendidikan.
“Melalui penelitian yang dilakukan BRIN, agar jangan sampai salah menginformasikan,” jelasnya.
Melihat antusias warga yang berkunjung kesini, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat begitu besar, yang ingin melihat dan mengetahui benda bersejarah yang ada disini.
“Museum bukan hanya sebagai tempat wisata saja, tetapi menjadi pusat pendidikan bagi yang berkunjung kesini, sehingga tahu akan sejarah masa lalu,” pungkasnya. ida