PAGARALAM, HR – Dalam memperbaiki administrasi laporan keuangan, khususnya di era dr.Hj.Ida Fitriati Basjuni yang menjabat Walikota mampu menorehkan prestasi, sehingga Kota Pagaralam meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lima kali berturut-turut sejak tahun 2014.
Upaya untuk mempertahankan WTP dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumatera Selatan cukup berat, dikarenakan poin-poin penting harus dibenahi kembali.
Namun, karena dilakukan pengetatan laporan yang dilakukan setiap bulan, tahun 2014 WTP kembali diraih, sampai 2018 sebanyak lima kali berturut-turut.
Meraih WTP lima tahun berturut-turut bukan tanpa alasan, Pemkot Pagaralam selalu tepat waktu dalam memberikan laporan setiap tahunnya. Bahkan tutup buku tidak lagi per 31 desember setiap akhir tahun, melainkan pada 25 Desember. Percepatan dan perombakan, membuat laporan keuangan untuk Kota Pagaralam setiap tahun membaik.
Walikota Pagaralam periode 2013-2018 dr.Hj. Ida Fitriati Basjuni kepada teman-teman wartawan mengutarakan, saat baru menjabat tahun 2013, Kota Pagaralam hanya meraih Wajar Tanpa Pengecualian dalam usia 14 tahun.
Mengapa sudah berdiri 14 tahun, tetapi belum mendapatkan WTP. Setelah mengetahui hambatannya. “Saya langsung melakukan pembenahan di berbagai bidang. Alhamdulillah, pada tahun 2014 kita dapat meraih WTP pertama yang diberikan langsung Kepala Perwakilan BPK RI di Sumsel I Gede Kastawa,” kata perempuan yang akrab disapa Buk IDA.
Menurutnya pembenahan awal dari sistem administrasi. Jadi kesalahan-kesalahan yang terjadi jangan sampai terulang kembali. Alhasil, melalui pembenahan serius, Kota Pagaralam dapat meraih laporan keuangan yang baik, karena BPK menilai atas kewajaran penyajian keuangan. Kedua terkait dengan pelaporan pemeriksaan atas efektivitas pemeriksaan dan hasil keputusan atas laporan.
Dikatakan Buk IDA, agar laporan keuangan berjalan dengan baik, maka pihaknya melakukan rapat setiap bulan mengenai penyerapan anggaran di setiap SKPD. Sehingga sistem administrasi yang salah, diharapkan tidak terulang kembali, maka perlunya ditempatkan tim ahli di setiap SKPD.
Meski Kota Pagaralam merupakan kota kecil, dana kecil, dan masyarakatnya sedikit, katanya akan berupaya membenahi setiap catatan yang diberikan tim BPK.
“Kota Pagaralam sudah meraih predikat WTP lima kali berturut-turut, kita patut bangga akan keberhasilan Pemkot Pagaralam tersebut,” pungkas Buk IDA. jauhari gunawan