Begini Cara Siswa SMK N 1 Rota Bayat Peringati Hari Batik

oleh -621 views
oleh
KLATEN, HR – Beragam aksi untuk menyambut Hari Batik Nasional yang diperingati tanggal 2 Oktober 2017, Dalam rangka menyemarakkan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Rota Bayat, menyelenggarakan lomba peragaan busana antar kelas, dengan mengusung tema “Fashion Show Batik Massal”. Salah satu aksi yang disuguhkan seluruh siswa menampilkan peragaan busana atau Fashion Show batik kreasi masing-masing.
Bagaikan peragawan-peragawati profesional sejumlah siswa tampil dengan riasan wajah nan cantik rupawan dan berlenggak-lenggok nampak luwes ditengah-tengah ratusan pengunjung. Setidaknya ada enam karya busana produk unggulan yang dirancang para siswa dari Program Keahlian Tata Busana yang ditampilkan dalam lomba tersebut.
“Program lomba batik antar kelas ini kami adakan untuk menyambut Hari Batik Nasional, dengan tujuan untuk membangkitkan rasa bangga terhadap Batik sebagai salah satu warisan budaya luhur bangsa Indonesia,” ungkap Kepala SMKN 1 Rota Bayat, M Choiri, kepada wartawan seusai lomba, Senin (2/10/2017).
Sementara itu, perayaan menyambut hari Batik Nasional ini juga diadakan di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Jawa Tengah dan dihadiri dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang bertujuan untuk memberikan dukungan pengembangan usaha bagi para anak muda yang bekerja di Industry Kreatif salah satunya di Kabupaten Klaten.
“Melalui Program (Youth Economy Empowerment in Indonesia Heritages Sites, though capacity Building and Sustainable Tourism) UNESCO akan memberikan Pemberdayaan Ekonomi Kepariwisataan bagi Pemuda Indonesia dan akan memberikan pembinaan melalui pengembangan kapasitas dan Periwisata berkelanjutan, sehingga pelestarian Batik ini dapat melahirkan generasi baru untuk mempertahankan keberadaan Batik dan mempromosikan ditempat lain,” terang Kepala Unit Kebudayaan UNESCO, Mr Bernard Alex Zaco.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk wilayah Klaten khususnya Bayat dan kecamatan Wedi merupakan Pilot Project dari program ini, berdasar hasil survey 75% penerima manfaat adalah pemuda yang bekerja di sektor Fashion dan Handycraft yang sebagian besar tidak lepas dari Batik. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian Batik diharapkan masyarakan selalu mempromosikan wilayah Wedi dan Bayat sebagai kawasan Multipotensi Ekonomi Kreatif dan Multidimensi Wisata. ani sumadi


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan