JAKARTA, HR – Sudah beroperasi sekian tahun, baru sekarang Pasar Kemiri, Jalan Raya Basmol, Kelurahan Kembangan Utara. Kecamatan Kembangan Kota Administrasi Jakarta Barat, setiap pagi membikin macet dan semerawut. baru hari akan ditindak Lurah Kembangan Utara.
Hal ini dikatakan Lurah Kembangan Utara Rudi Haryanto, saat dikonfirmasi media terkait banyaknya para pedagang di sepanjang bantaran sungai anak Kali Angke, Pasar Kemiri yang menggunakan fasilitas Taman di bahu sungai anak Kali Angke.
“Kita akan tindak SP 1 hari ini,” ujar Lurah Kembangan Utara Rudi Haryanto secara singkat melalui WhatsApp, Selasa (15/10/24).
Informasi yang diterima media di lapangan, bahwa penanaman taman di bantaran anak kali Angke, di kerjakan oleh PPSU Kelurahan Kembangan Utara.
“Kalau Taman ini di kerjakan oleh PPSU Kelurahan Kembangan Utara, dulu pernah di pagar pakai bambu, dan ditanami kembang oleh PPSU, tapi sekarang kembang yang ditanam oleh PPSU beralih fungsi menjadi barang dagangan oleh pedagang,” kata salah satu pedagang yang tidak mau di sebutkan namanya.
Pasar Kemiri yang dinamakan sebagai pasar lingkungan diduga dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mencari keuntungan secara berkelompok, karena adanya kutipan orang orang tertentu.
“Kalau kutipan ada pak, sekitar 6000 sampai dengan 8000, per lapak, tapikan pasar ini ada pagi dan malam,” lanjutnya.
Sri salah satu pengguna Jalan Raya Basmol, dia mengatakan, penempatan pasar di bantaran kali, sangat tidak relevan, karena bikin macet, dan semerawut setiap pagi dan malam bang.
“Saya kerja di Kembangan, tinggal di daerah Jelambar, hampir setiap hari saya lewat sini, masuk dari Jembatan Gantung, tapi adanya pasar di bantaran kali, sehingga sering terlambat, kalau bisa fasilitas Taman di bahu sungai anak Kali Angke itu difungsikan kembali bang, jadi terlihat rapi dan indah dipandang mata,” kata Sri •didit/agus