PAGARALAM, HR – Walikota Pagaralam Alpian Maskoni didampingi Kapolres Pagaralam AKBP Doly Gumara meninjau langsung melakukan pemantauan langsung Bantuan Sosial Tunai dari Kementerian Sosial RI yang disalurkan PT Pos Indonesia.
Program bantuan tunai bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kementeriam Sosial RI berupa uang sebesar Rp 600 ribu mulai dicairkan oleh PT Pos Indonesia melalui Kantor Pos cabang Kota Pagaralam.
Pantauan teman-teman wartawan dilapangan menyebutkan jumlah penerima Bantuan ini sebanyak 1.116 KPM. Sebanyak 480 KPM di Kecamatan Pagaralam Utara, di Kecamatan Pagaralam Selatan sebanyak 248 KPM, kemudian 189 KPM di Kecamatan Dempo Utara, di Kecamatan Dempo Tengah 116 KPM, sedangkan di Kecamatan Dempo Selatan sebanyak 83 KPM.
Alpian kepada teman-teman wartawan mengatakan, bahwa penerima bantuan tunai ini merupakan mereka yang baru pertama mendapatkan bantuan dari dana APBN dan belum pernah mendapatkan bantuan sosial lainya.
Pemerintah Kota Pagaralam dalam hal ini selalu berusaha untuk melakukan perbaikan-perbaikan data penerima bantuan.
“Karena saat ini masih saja ditemukan data yang diperbaiki pada tahun 2015 namun data tahun 2011 masih tetap ada”.
Kemensos benar jika mengatakan bahwa data yang mereka dapat berasal dari daerah, akan tetapi terdapat beberapa kendala yang belum diketahui saat ini apakah itu sistem administras ataupun pendokumentasian sehingga soal data ini masih banyak tumpang tindih.
“Dan itulah yang selalu kita coba untuk perbaiki,” katanya.
Jika kita melihat langsung kondisi yang ada dilapangan, maka akan dapat dinilai apakah orang tersebut layak atau tidak mendapatkan bantuan.
“Sehingga buat nanti yang tidak tercover melalui bantuan sosial dari pusat atau APBN dapat dibantu melalui APBD”.
Terpisah, Kabid Rehabilitasi dan pemberdayaan sosial Dinas Sosial Kota Pagaralam Buraqo Bangun kepada teman-teman wartawan mengatakan, bahwa bantuan tunai yang cair hari ini merupakan tahap I (pertama).
“Karena setiap KPM akan mendapatkan bantuan tunai untuk waktu tiga Bulan yakni April, Mei dan Juni,” kata Ko Bagun. jauhari gunawan