BENGKULU, HR – Bangunan lapangan Futsal dan Podium SMP Negri 21 jalan Merapi kota Bengkulu dipertanyakan masyarakat yang uangnya dikumpulkan oleh Komite sekolah sebesar Rp 86 juta dari orang tua siswa/i tahun 2017 untuk kegiatan olahraga kesiswaan (murid). Namun dialih fungsikan oleh kepala sekolah tanpa melakukan rembuk sesama guru maupun komite sekolah.
Alih fungsi lapangan olahraga Futsal dan Podium tinggal pengerasan maka diduga ada anjang korupsi, kolusi, nepotisme (kkn) untuk mencari “keuntungan” dengan mengorbankan lapangan yang sudah baik dikerjakan oleh komite, memakai uang orang tua murid. Sementara lokasih (lahan,red) masih banyak yang luas, milik SMP negri 21. untuk itu diharapkan Aparat Penegak Hukum (APH) dapat mengusutan tuntas alih fungsi lahan karena uang yang dikumpulkan dari wali murid dengan susah payah.
“Saya sudah pernah mengingatkan kepala sekolah SMP negri 21. Ibu Helen agar bangunan laboraturium jangan dilapangan Futsal dan Podium karena uang untuk perbaikan lapangan dipungut dari wali murid oleh komite sekolah dengan anggaran yang tidak sedikit pada tahun 2017-2018 dan sudah dikerjakan tinggal pengerasan dengan anggaran Rp 86 juta. Karena Covid 19 kegiatan siswa/i tertunda dan saat itu ibu Helen juga sebagai guru dibidang kesiswaan di sekolah,” ungkap narasumber yang belum besedia namanya disebut wartawan Harapan Rakyat.
Ketua komite SMP negri 21 jalan Merapi kota Bengkulu Pak. Daimun mengatakan hal yang sama dan sudah pernah mengingatkan ibu Helen kepala sekolah melalui WA. “Yang menjadi permasalahan mengapa membangun laboratorium komputer dilokasih (tanah) yang diperuntukkan untuk lapangan futsal dan podium yang telah memakai uang orang tua murid lewat komite selama dua tahun anggaran harus dialih fungsikan dan masih banyak lahan kosong milik SMP negri 21 dan disana ada gorong-gorong besar yang kemungkinan bisa saja Jebol. Kita setuju saja ada bangun laboratorium itu, tapi tidak disana,” ungkap Daimun memperingatkan ibu Helen melalaui WA dan dibenarkan saat konfirmasih alih fungsi lahan di rumahnya Sabtu (30/9) Jalan Merapi kota Bengkulu.
Sementara kepala sekolah SMP Negri 21 kota Bengkulu Helen,M.Pd didampingi Syahrudin,S.Pd pegawai Dikbud kota Bengkulu ketika ditemui wartawan Harapan Rakyat diruang kerjanya. Juma’t (29/9) mengatakan. Bahwa berita itu adalah Hoaks karena lahan itu memang kosong maka dibangun disana laboratorium. “Kita punya komite sekolah tidak ada pengaduan. Sudah lebih dari 10 orang masyarakat yang datang kesini mempertanyakan hal yang sama. Itu semua berita Hoaks,” ungkap Helen merasa tidak bersalah dan diamini Syahrudin “memang itu berita hoaks, kalau itu benar mana Raf dan pengeluaran biayanya”, ujar syahrudin menambahkan.ependi silalahi