BADUNG, HR – Memasuki tahun ke-6, Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) kali ini menargetkan nominal teansaksi hingga Rp 9,23 T. Hal ini berdasarkan beberapa faktor.
Pada konferensi pers di Kekeb Restaurant, Selasa (28/05/2019) Ketua BBTF, I Ketut Ardhana menyampaikan, bahwa pada 2018 total transaksi dalam BBTF mencapai 7,7 T, hal tersebut berpotensi untuk terus meningkat.
“Peningkatan tahun ini diperkirakan melonjak dikarenakan faktor peserta asal Eropa yang mendominasi. Sehingga diharapkan nominal transaksi akan mencapai target,” terang Ketut.
Ia juga menyampaikan, bahwa kesiapan acara yang akan digelar pada 25 – 29 Juli 2019 ini telah mencapai 90% dikarenakan periode pendaftaran dan pembayaran peserta masih berlangsung.
Selain dari Eropa, pelaku usaha dan industri pariwisata yang mendaftarkan diri juga berasal dari Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Sumatera, dan Jawa. Terkait hal tersebut, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata, I Gde Pitana menyampaikan bahwa pihaknya ingin membentuk BBTF sebagai market place yang berfokus untuk menarik pelanggan bagi para pelaku usaha dan industri pariwisata di dalamnya.
“Ada pertanyaan kritis terkait hal ini, bahwa jika para pengusaha dari luar negeri turut hadir dalam acara ini maka objek wisata dan pengusaha industri pariwisata dalam negeri justru akan tersaingi,” papar Pitana.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya telah mengundang travel agent dari Indonesia Timur untuk turut hadir dan berjualan dalam BBTF.
“Selain untuk membuka pasar baru, juga untuk memberi kesempatan mereka belajar dari para peserta lainnya, tentang bagaimana mengolah usaha dan destinasi wisata agar dapat bersaing di mata dunia,” tutupnya. gina
