ANGGOTA DEWAN RESES TAMPUNG ASPIRASI WARGA

oleh -584 views
oleh
Peserta Khafilah STQ Kabupaten Pangadaran, Dipimpin PJ Bupati Pangadaran DR H Enjang Nafafandi (kanan). (insert): Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran Wowo Kustiwa
PANGANDARAN, HR – Kegiatan reses para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kab. Pangandaran, dijalankan untuk menampung aspirasi masyarakat secara langsung.
Tentunya, dari kegiatan reses itu para anggota DPRD Kab. Pangandaran melaksanakannya, tak terkecuali kegiatan reses dari bagian komisi III DPRD yang dilaksanakan di 6 desa di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran, Wowo Kustiwa, Rabu (25/3) kepada HR, kegiatan reses tentunya sangat penting bagi semua anggota DPRD dimana dalam kegiatan reses itu tentunya selain mendekatkan wakil masyarakat dengan masyarakat, juga bisa mendengarkan secara langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat serta aspirasi masyarakat secara langsung.
Para anggota dewan yang melaksanakan reses dapat mendengar langsung keluhan tentang persoalan kesejahteraan warga di lingkungan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Kab. Pangandaran. “Insya Allah 2016 nanti kesejahteraan bagi para RT dan RW di Kab. Pangandaran sebesar Rp1 juta per tahun, bisa dinikmati. Sebelumhnya, kan hanya Rp600.000 per tahun,” ungkap Wowo Kustiwa yang juga ketua DPC PPP Kabupaten Pangandaran.
Dia juga menambahkan, keluhan masyarakat yang mayoritasnya menyampaikan aspirasinya masyarakat mengenai buruknya infrastuktur jalan-jalan desa menuju kota kecamatan dan jalan-jalan kota kecamatan menuju ke kabupaten. “Hal ini tentu kami sikapi dan kami sampaikan bahwa di tahun 2015 adalah tahun infrastuktur bagi Kab. Pangandaran dengan anggaran mencapai Rp200 milyar lebih,” jelasnya.
Anggaran sebesar itu, katanya, akan digunakan peruntukannya pada pembangunan jalan, jembatan serta pembangunan lainya. “Tentunya saya berharap dan katakan tegas pada pemerintah dalam pelaksanaanya jangan sampai terjadi molor. Jika itu terjadi, saya khawatir dana tidak bisa terserap dengan maksimal,” katanya seraya menambahkan hal itu didasarkan dari kajian hasil studi banding komisi III ke Kab. Purbalingga, Jawa Tengah.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Kab. Pangandaran, sudah berlangsung baik, seperti jalan, jembatan dan lainya itu dikerjakan dengan baik, serta pihak rekananya pun selaku pelaksana pembanguanan mengerjakan dengan baik.
Hal itu, katanya, dibuktikan dengan waktu selama 4-6 tahun kondisi jalan masih dalam keadaan bagus. “Tentunya dengan itu, saya tidak berharap dalam pengerjaanya nanti baru 1-2 tahun, jalan yang sudah dibangun sudah jelek lagi, artinya rekanan jangan hanya asal jadi. Perhatikan nilai kualitas dan kwantitas serta eksekutif dan legislatif mari kita mengawasi dengan secara bersama- sama dengan tanggung jawabnya,” katanya. ■ agus kucir

Tinggalkan Balasan