
SINTANG, HR – Suyanto Tanjung, S,Sos, M,Si, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) manfaatkan maksimal masa reses akhir tahun 2021 kunjungi dapilnya (Kalbar 7, Kabupaten, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu).
Reses dari 3 s/d 9 November 2021 anggota DPRD Prov Kalbar Dua periode tersebut, di mulainya bertemu dengan para tokoh masyarakat, sejumlah Kepala Desa di kecamatan kelahirannya, kecamatan Kayan Hilir (Nanga Mau) Kab. Sintang (3/11).
Pak Ajung biasa di sapa, kepada para tamunya selain bicara banyak hal, politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, juga infrastruktur jalan dan jembatan.
Dengan penjang lebar, Ajung memaparkan dan sampikan pula capain pembangunan 2021 yang Ia perjuangkan di Dapilnya khususnya.
Meski masih dimasa Covid 19 hingga tahun ini, banjir yang melanda sebagain besar Kalbar, pembangunan yang sukses, sedang dilaksanakan demikian pula sebaliknya, semua ia ungkapkan.
Kemudian, tantangan dan solusi masalah – masalah tersebut, dimasa pandemi, bersama pemerintah provinsi Kalbar dan kepala daerah Dapilnya, Ajung mengakui aktif menjalin komunikasi dalam rangka sama-sama mewujudkan pembangunan Kalbar umumnya.
Karena itu lanjut Ajung, pada reses akhir tahun ini ia ingin memanfaatkannya maksimal menyerab aspirasi langsung dari masyarakat Dapilnya.
Disela resesnya untuk masyarakat Kayan Hilir (3/11), kepada HR kemudian Ajung mengatakan, bahwa masyarakat Kayan Hilir pada dasarnya mengingikan pembangunan yang sama dengan daerah lainnya.
Yang diperlukan semisal, sarana – sarana olah raga, sarana rumah ibadah, jalan setapak (Rabat beton) parit dan air bersih termasuk ketersediaan BBM.
Dan yang tak kalah penting pesan masyarakat untuk ia perjuangkan adalah, jalan jembatan tanggjawab provinsi.
Ajung menyatakan bahwa sejak Ia duduk anggota DPRD Prov Kalbar untuk semua Dapilnya pembangunan itu sudah Ia wujudkan lewat anggaran aspirasinya meski belum semua terpenuhi.
“Ketua DPD Partai Hanura Kalbar itu menyebut, aspirasi masyarakat tidak mungkin dapat di realisasikan sekaligus namun Saya akan wujudkan secara adil dan terukur,” janjinya.
Khusus mengenai infrstruktur jalan dan jembatan di kab Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu tanggungjawab prov Kalbar, menurut Ajung perlu perjuangan bersama masing-masing anggota dewan (DPR semua tingkatan).
Kemudian oleh lintas tokoh masyarakat memberi masukan dan menyerukan kepada pemprov agar beri perhatian serius bangun jalan provinsi tersebut, paling tidak sampai level fungsional.
Misalnya saja, jalan provinsi di Sintang ada Dua ruas yakni ruas pertama, Simpang Medang – Serawai – Ambalau sekitar 130 KM, Jembatannya kurang lebih 50 unit.
“Andaikan saja 130 KM dibangun fungsional saja, Sintang, Serawai – Ambalalu pada musim kering dapat ditempuh 6 Jam, dengan biaya 50 ribu, sekarang biaya yang dikeluarkan masyarakat 2 – 3 juta,” beber Ajung.
Dalam beberapa tahun ini kata Ajung, pembangunan ruas ini hanya 3 -4 KM saja (di Ecer) per tahun dengan anggaran 150 M, untuk LPA, LPB dan aspal.
Penggantian jembatan dari kayu ke rangka baja misalnya, Spg Medang – Ng Mau – Kayan Hulu, ada Tujuh jembatan sisa Dua yang belum terealisasi, Lima sudah dibangun.
Ruas ke Dua, Sintang – Semubuk kecamatan Ketungau Hulu (perbatasan Malaysia), panjangnya kurang lebih sama, kondisinya juga sampai hari ini, masih jauh dari harapan untuk mulus (Aspal).
Kemudian di kabupaten Melawi ruas Pinoh – Sayan – Sokan – Kota Baru kurang lebih 100 KM, dan di kabupaten Kps Hulu, Spg Sejiram – Suaid, sekarang sudah fungsional sekitar 50 KM.
Ajung mengatakan, ruas jalan tanggungjawab prov tersebut pada 2022 akan Ia coba usulkan untuk fungsional saja dengan harapan ada sinergi yang sama dari semua pihak.
“Melakukan dorongan luar biasa, jangan biasa saja, khususnya rekannya anggota dewan semua tingkatan,” harapannya. tim