LAMSEL, HR – Tim Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) RI menggelar rapat koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mengenai rencana pemindahan kerangka tentara Belanda di Pulau Sebuku. Rapat berlangsung di Aula Krakatau, Kantor Bupati Lampung Selatan, Rabu (20/8/2025).
Kolonel Chk Bambang Sugiarto, Kepala Bidang Kerja Sama Bilateral Eropa Kemenko Polkam RI, memimpin rapat tersebut bersama Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama. Forkopimda, perwakilan instansi terkait, Pusdokkes Polri, serta Tim Disaster Victim Identification (DVI) ikut hadir.
Pusdokkes Polri Siapkan Dukungan Teknis
Perwakilan Pusdokkes Polri, dr. Wahyu Hidayah, menegaskan kesiapan tim dalam penggalian dan identifikasi kerangka melalui tes DNA. Ia menjelaskan bahwa tim sudah melakukan survei awal di lokasi makam.
“Lokasi makam cukup dekat dari pantai, namun karang menghambat pendaratan kapal. Dalam pelaksanaan nanti, kami butuh fasilitas pendukung seperti meja pemeriksaan, tenda pelindung, serta peralatan identifikasi. Dukungan pemerintah daerah sangat kami harapkan,” ujarnya.
Wahyu menambahkan, Pusdokkes berperan sebagai tim teknis. Untuk sarana prasarana, koordinasi dilakukan bersama Polres dan dinas terkait. “Kami optimistis kegiatan ini dapat berjalan lancar,” tegasnya.
Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama menilai kegiatan ini memiliki nilai strategis. Menurutnya, pemindahan makam tidak hanya bentuk penghormatan sejarah, tetapi juga peluang bagi pengembangan wisata edukasi.
“Ini kehormatan bagi Lampung Selatan. Pemindahan makam tentara Belanda sarat nilai sejarah dan bisa berkembang menjadi destinasi wisata sejarah serta edukasi. Hal ini sejalan dengan program Agro Eduwisata di daerah kami,” kata Bupati Egi.
Ia menegaskan Pemkab siap memberi dukungan penuh dan berharap kerja sama ini mempererat hubungan Indonesia–Belanda. “Sinergi ini akan memberi manfaat historis, sosial, dan diplomatik bagi semua pihak,” tambahnya.
Rapat koordinasi ini menunjukkan upaya kolaboratif pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga sejarah, memperkuat hubungan internasional, serta membuka peluang pembangunan berkelanjutan di Lampung Selatan. santi






