JAKARTA, HR – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Perum Bulog meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di seluruh Indonesia. Kick-off dipusatkan di Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (14/8/2025).
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin kegiatan ini bersama Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
Kapolri menegaskan bahwa GPM bertujuan menjaga kestabilan harga pangan, khususnya beras, agar tetap terjangkau. Hingga 13 Agustus, Polri menyalurkan 5.706 ton beras SPHP di 4.705 titik. Hari ini saja, 2.424 ton beras tersebar di 1.552 titik dengan penerima manfaat hampir 485 ribu orang.

“Harga beras, gula, dan minyak yang dijual dalam program ini mengikuti standar Bulog dan tidak melebihi HET,” ujar Listyo. Ia menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP sesuai arahan Presiden, dengan evaluasi mingguan untuk memastikan kelancaran program.
Mendagri Tito Karnavian menilai GPM berperan penting dalam menjaga inflasi nasional. “Beras adalah komoditas utama yang harus dijaga. Di beberapa wilayah timur, harga sempat di atas HET, namun kini mulai turun,” jelasnya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa bantuan pangan telah mencapai 90 persen untuk 18,27 juta KPM. GPM SPHP akan terus berlangsung hingga Desember. Masyarakat juga bisa membeli minyak goreng, tepung, dan bahan pokok lainnya dengan harga terjangkau.
Dirut Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan stok beras nasional mencapai 4,2 juta ton. “Kami bekerja sama dengan Polri, TNI, dan pemerintah daerah untuk menekan harga di lapangan,” ujarnya.
Gerakan Pangan Murah akan berjalan hingga 16 Agustus 2025, menyasar seluruh wilayah Indonesia dengan distribusi beras, minyak, gula, dan bahan pokok lainnya secara merata. efendi silalahi







