PMI Bengkulu Ajak Masyarakat Laksanakan Donor Darah

BENGKULU, HR – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bengkulu sukses mengadakan kegiatan donor darah massal yang mendapat sambutan luas dari masyarakat. Selasa (15/7-2025). Kegiatan digelar satu hari penuh menargetkan 1000 kantong darah untuk kebutuhan masyarakat Bengkulu.

Ketua PMI Provinsi Bengkulu, Asnawi A Lamat, mengatakan bahwa ia merasa bersyukur atas tingginya animo masyarakat yang datang berbondong-bondong berpartisifasi mendonorkan darahnya untuk saudarah-saudahnya. Ia menyebut bahwa keterlibatan dari berbagai pihak elemen masyarakat mulai dari instansi pemerintahan, lembaga swasta, organisasi sosial, hingga komunitas memberikan kontribusi besar bagi keberhasilan kegiatan tersebut.

“Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Target kami seribu (1000) kantong darah, dengan dukungan banyak pihak, insya Allah akan tercapai,” ujar Asnawi dalam keterangannya kepada media.

Asnawi menambahkan bahwa lonjakan partisifasi ini tak lepas dari kolaborasi berkelanjutan yang dibangun PMI selama ini dengan berbagai pemangku kepentingan selama dua tahun terakhir. Menurutnya, tren positif ini menunjukkan meningkatnya kesadaran publik akan pentingnya donor darah sebagai bagian dari kontribusi kemanusiaan.

“Yang membanggakan adalah saat ini banyak pihak justru mengundang PMI untuk bekerja sama, tanpa harus kami yang proaktif menghubungi. Ini menjadi sinyal positif bahwa kepedulian terhadap sesama kian tumbuh,” tambahnya.

Berdasarkan catatan internal PMI Provinsi Bengkulu, kebutuhan darah di daerah ini mencapai sekitar 600 kantong setiap bulannya. Jumlah ini telah dapat dipenuhi secara rutin, namun PMI tetap mendorong peningkatan stok sebagai antisipasi kondisi darurat atau lonjakan permintaan.

“Target 600 kantong per bulan alhamdulillah tercapai, tapi ke depan tentu kami ingin lebih dari itu. Ketersediaan darah harus terus dijaga, bahkan ditingkatkan,” jelas Asnawi.

Ia juga menggaris bawahi perlunya dukungan rutin dari lembaga dan institusi, baik pemerintah maupun swasta. Saat ini, menurutnya, baru sebagian kecil yang menjadikan donor darah sebagai agenda tetap, padahal keterlibatan institusional bisa menjadi penopang utama dalam menjawab tantangan kelangkaan stok darah.

“Kami masih menghadapi angka kekurangan pasokan medis (SMS) yang cukup tinggi. Karena itu, keterlibatan institusi dalam jangka panjang sangat dibutuhkan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Asnawi juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada para relawan dan petugas medis yang selalu siap mendukung setiap program kemanusiaan PMI. Ia menyebut mereka sebagai ujung tombak dalam upaya memenuhi kebutuhan darah secara berkelanjutan.

Kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari inisiatif “OTW PMI”, sebuah program inovatif yang bertujuan memperluas jangkauan pelayanan dan membudayakan donor darah di tengah masyarakat. Melalui program ini, PMI berharap dapat mencetak lebih banyak pendonor aktif sekaligus agen perubahan yang menyuarakan pentingnya donor darah sebagai bentuk kepedulian sosial.

“Donor darah bukan hanya soal kesehatan, tapi juga soal solidaritas. Kami ingin mengajak masyarakat menjadikan donor darah sebagai kebiasaan positif, sebagai wujud nyata kepedulian antar sesama,” pungkas Asnawi.

Dengan semangat kolaboratif yang terus tumbuh dan dukungan masyarakat yang kian solid, PMI Provinsi Bengkulu optimis dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan memperkuat ketahanan sistem penyediaan darah di wilayah ini. rls/ependi silalahi

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *