DENPASAR, HR – Denpasar menjadi salah satu titik yang ditargetkan untuk pembangunan teknologi wasta to energy (WTE). Hal itu diucapkan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq saat kunjungan kerja di TPA Suwung Denpasar, Selasa (27/5).
Faisol mengatakan mulai bulan Juli, pihaknya akan melakukan segala persiapan yang diperlukan terkait dengan perijinan. Pemerintah Provinsi dan Kota diminta untuk menyiapkan stok sampah untuk WTE.
“Minimum 1000 ton karena ini angka optimal dari penanganan sampah jadi energi listrik,” jelasnya.
Lebih lanjut pihaknya meminta pemerintah setempat untuk mempercepat proses perijinan. Nantinya setelah semua perijinan selesai, pembangunan akan dilakukan pada tahun 2026. Untuk biaya akan ditangani oleh Badan Investasi Pemerintah atau Danantara.
“Harapan kita bulan Desember akhir, ada 33 unit (WTE) yang memang menjadi sasaran sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kemudian vendornya dipersyaratkan yang provent. Jadi tidak lagi uji coba, tidak ada lagi improvement-improvement,” ungkapnya.
Nantinya, listrik yang dihasilkan akan on grid dengan PLN. Sementara itu pemerintah akan memberikan subsidi langsung dari pembelian tenaga listrik. Pembangunan teknologi WTE ini diharapkan dapat mengatasi masalah sampah yang selama ini berlarut-larut di Pulau Bali. dyra