Desa Punggul Jadi Contoh Desa Pengelolaan Sampah

DENPASAR, HR – Desa Punggul di Kabupaten Badung menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sampah dapat dimulai dari tingkat Desa. Kepala Desa Punggul, Kadek Sukarma, mengaku dulu desa lingkungan desanya terlihat kotor, bahkan pintu masuknya seperti tempat pembuangan akhir.

Namun, saat ini Desa Punggul berubah total semenjak dibangun fasilitas TPS3R. Produk yang dihasilkan dari TPS3R itu berupa souvenir, plakat, hingga hiasan.

“Saya yakin semua program yang kita bangun, kalau didasari dengan fasilitas dulu, akan berjalan dengan baik. Jadi sarananya kita siapkan, baik di pengolahan sampah di TPS3R nya, begitu juga di rumah tangga masing-masing,” ucap Kadek dalam acara Talkshow ‘Lingkungan Bersih, UMKM Tumbuh: Gerakan Muda untuk Ekonomi Hijau’ di Kantor DPD PDIP Bali, Selasa (6/5).

Dikatakannya, setiap rumah di Desa Punggul sudah dilengkapi dengan ’Tong Edan’ yang berarti ekonomis, dinamis, dan handal. ‘Tong Edan’ itu digunakan untuk mengolah sampah dapur dengan diberi cairan liang yang nantinya menjadi pupuk cair dan padat.

“Jadi ada sisa makanan kemarin, ada sisa masakan hari itu juga, kalau dibiarkan berserakan, itu akan menarik lalat, bau amis, tidak nyaman. Masukin ke tong itu, semprot cairan liang, tutup lagi. Kalau banyak punya sampah, nanti lebih cepat akan bisa panen pupuknya,” jelasnya.

Ia juga menyebut aturan adat (pararem) turut memperkuat kesadaran warga, meskipun hingga saat ini belum ada warga yang mendapatkan sanksi adat. Sementara itu, Musisi dan Pemerhati Lingkungan, Gede Robi Navicula, menyebut Desa Punggul dapat menjadi desa yang patut ditiru Desa lain.

“Saya yakin kalau satu desa sudah berhasil melakukan ini berarti pengelolaan sampah berbasis sumber bukan hal yang mustahil, desa-desa lain tinggal belajar saja,” ucap Robi.

Menurutnya, tantangan masyarakat Desa untuk menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber adalah regulasi desa dan kesadaran masyarakat. Barometer untuk menjadi masyarakat pintar adalah mereka yang bisa mengelola sampahnya sendiri.

Dikonfirmasi terpisah, Putu Gede Wiwin Gunawasika, Ketua Bidang Pemuda Olahraga dan Pariwisata DPD PDIP Bali mengajak anak muda ikut bergerak mendukung program Gubernur Bali Bersih Sampah.

Ia mengatakan, edukasi dan aksi kecil perlu dimulai, apalagi setelah pilkada, momen kebersamaan pemuda bisa diarahkan ke hal positif.

“Supaya acara (talkshow) ini gak cuma seremonial tapi ada isinya, langkah ini kami harapkan bisa influence yang lain juga,” tutupnya. dyra

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *