SINTANG, HR – Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kapuas Sintang melaksanakan kuliah umum dengan tema “Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Sintang” di Gedung Serbaguna Universitas Kapuas Sintang pada Rabu, 30 April 2025
Hadir memberikan kuliah umum adalah Syukur Saleh Kepala Bidang Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Sementara peserta kuliah umum adalah mahasiswa-mahasiswi semester 4 pada Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kapuas Sintang.
Syukur Saleh Kabid Komunikasi Publik menyampaikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini dan pemerintah berupaya mengembangkan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi dan itu disebut dengan e-goverment.
“Keberadaan e-government akan memudahkan masyarakat. Pemerintah daerah sudah didorong oleh pemerintah pusat untuk menggunakan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui Pepres 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Di Sintang sudah ada Perbup nomor 38 Tahun 2024 tentang penyelenggaraan SPBE di Kabupaten Sintang” terang Syukur Saleh.
“Ada 7 manfaat penerapan teknologi dalam pelayanan publik yakni efisiensi dan efektivitas pelayanan, memperluas akses pelayanan publik, meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan partisipasi masyarakat, membangun kepercayaan antara pemerintah dengan warganya, meningkatkan transparansi, dan meminimalisir tindakan korupsi dalam pelayanan publik” tambah Syukur Saleh.
“E-goverment itu ada 4 jenis yakni government to citizen, government to bussines, government to government dan government to employees. Di Kabupaten Sintang sendiri sudah ada pelayanan yang menggunakan teknologi informasi untuk melayani masyarakat seperti adanya website PPID, sintang.go.id, sicantik.go.id, OSS RBA, simbg.go.id, dan aplikasi Sibeji. Yang lain lebih banyak pada aplikasi untuk hubungan antara pemerintah dengan pemerintah” terang Syukur Saleh
“Ada 5 tantangan penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik yakni kurangnya kesetaraan akses internet, munculnya peluang cyber crime, kurangnya interaksi antara pemerintah dan masyarakat dibanding tatap muka, kurangnya privasi bagi warga sipil karena pemerintah lebih banyak mendapatkan informasi tentang warganya, dan biaya pengembangan e-government cukup besar” tambah Syukur Saleh
“Hingga kini Pemkab Sintang belum banyak memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika ada pelayanan yang dibutuhkan seluruh masyarakat, maka Pemkab Sintang siap memberikan kemudahan dengan memanfaatkan teknologi informasi” tegas Syukur Saleh. mars